Asahan, Idola 92.6 FM – Seorang anak muda di Kabupaten Asahan Sumatera Utara mengelola bisnis berbasis minuman dingin. Produk itu ia beri nama “Es Gak Beres”.
Anak muda itu adalah Yudi Efrinaldi-Pengusaha Muda dan CEO Es Gak Beres dari Kisaran Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Hingga awal tahun 2022 ini, Yudi yang juga merupakan founder sedekah keroyokan tersebut telah memiliki hampir 550 mitra cabang yang tersebar di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Kalimantan Tengah.
Lewat ‘Es Gak Beres’, Yudi bisa meraup omzet ratusan juta per bulan dari penjualan bahan baku ke mitra cabang. Bahkan, hasil pengembangan cabang Es Gak Beres dapat digunakan untuk membangun sebuah kafe dan resto, serta minimarket.
Kafe ini juga menjadi salah satu upaya Yudi untuk mempertahankan merek agar dapat berkembang dan bertahan lebih lama lagi. Perkembangan usaha ini, juga telah membantu mempekerjakan 40 orang karyawan di bidang produksi bahan baku dan 10 orang untuk pengelolaan kafe dan resto.
Yudi mengaku, mulanya tidak pernah berpikir untuk sukses berwirausaha. Latar belakangnya sebagai pegawai honorer membuat ia belajar secara otodidak dan mencoba peruntungan di dunia usaha makanan, belajar secara otodidak di Youtube, menggabungkan berbagai inspirasi jualan unik dan menarik.
Hasil tak mengingkari usaha. Setelah melewati proses seleksi dari 13.148 peserta, Yudi akhirnya mendapat apresiasi pertama kategori kewirausahaan di SATU Indonesia Awards 2021.
Lalu apa yang membuat Yudi menamai produknya dengan brand “Es Gak Beres’’? Bagaimana racikan dari tangan Yudi ini mampu bersaing dengan produk sejenisnya? Berikut kita temukan jawabannya dalam perbincangan radio Idola Semarang bersama Yudi Efrinaldi, Pengusaha Muda dan CEO Es Gak Beres dari Kisaran Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: