Jembrana, Idola 92.6 FM – Semua Anak Berhak Mendapatkan Pendidikan. Demikian tulisan yang tertera di mobil keliling yang selama ini digunakan untuk sekolah anak-anak usia dini dari keluarga pra sejahtera di Kabupaten Jembrana Bali. Sekolah keliling anak pra sejahtera “Cemara Kasih” tersebut diinisiasi oleh Agnes Rini Astuti yang juga menjadi Kepala Sekolah PAUD Cemara Kasih.
Agnes Rini Astuti menyulap mobil bekas menjadi sebuah sekolah keliling cemara kasih. Sekolah keliling ini merupakan layanan atau akses belajar cuma-cuma yang diberikan kepada anak-anak kurang mampu di Kabupaten Jembrana Bali.
“Ingin membawa suka cita di rumah. Kalau kita bawa alatnya ke rumah seperti apa?,” demikianlah alasan Agnes membuka kelas keliling kepada radio Idola, pagi (29/09) tadi.
Dengan jumlah 13 guru dan dibagi menjadi enam kelompok, mereka akhirnya berkeliling untuk mengunjungi murid-murid.
“Kami kunjung ke satu murid, tetangga dan saudaranya ikut gabung. Semacam jadi kelas. Kunjungan 1 orang, bisa mengumpulkan 6 anak sampai 8 anak,” tutur Agnes yang mulai membuka sekolah keliling sejak tahun 2019.
Sekolah keliling akhirnya diintensifkan pada saat pandemi Covid-19 melanda Bali. Tujuannya agar anak-anak tetap bisa sekolah di tengah pandemi.
Ada berbagai kegiatan yang dilakukan di sekolah keliling cemara kasih diantaranya mengajari anak-anak membaca, menulis, dan berhitung membantu anak sekolah mengerjakan tugas serta mengkampanyekan ‘ayo ke PAUD’ sebagai gerakan bersama terutama satu tahun pra sekolah dasar.
Selengkapnya berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Agnes Rini Astuti, inisiator Sekolah keliling anak pra sejahtera “Cemara Kasih” yang juga Kepala Sekolah PAUD Cemara Kasih Jembrana. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: