Yogyakarta, Idola 92.6 FM – Apakah Anda suka makan salak pondoh? Apa yang kemudian Anda lakukan terhadap limbah kulit salak itu? Dibuang atau dimanfaatkan?
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta baru-baru ini menunjukan bahwa kulit buah salak pondoh bermanfaat sebagai agen antimigrasi sel kanker, khususnya kanker lidah.
Lima mahasiswa yang tergabung dalam tim PKM RE UGM adalah Andini Safa Ramadhanty (Pendidikan Dokter Gigi 2019), Adventya Pinkan (Hygiene Gigi 2019), Mutia Fitri Akmalia (Pendidikan Dokter Gigi 2019), Ane Tefvy Setyorini (Biologi 2020) dan Agita Brianisa (Hygiene Gigi 2019). Di bawah bimbingan Prof. drg. Supriatno, M.Kes., M.D.Sc., Ph.D mereka melakukan penelitian kulit salah pondoh.
Menurut Adventya Pinkan salah satu anggota tim, proses penggalian ekstrak kulit salak memerlukan waktu sekitar tiga hari.
”Kulit salak kita ekstrak dulu, ya ditumbuk, direndam, baru diambil ekstraknya,” tutur mahasiswa semester VII ini kepada radio Idola, pagi (19/09) tadi.
Dijelaskan Pinkan, kanker lidah atau oral tongue squamous cell carcinoma (OTSCC) merupakan neoplasma ganas mematikan yang paling sering terjadi di rongga mulut.
”Kanker lidah memiliki tingkat sembuh paling buruk sekali, menyebarnya paling cepat dan bisa sampai ke paru,” tambahnya.
Meski penelitian sudah menunjukkan hasil positif, ke depan masih diperlukan penelitian lanjutan hingga tahap klinis. Dengan kata lain, penelitian ini masih dalam tahap uji pre-klinik tapi bisa dikembangkan lebih lanjut.
Selengkapnya, mengetahui hasil penelitian tersebut, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Adventya Pinkan, Higiene Gigi 2019 UGM Yogyakarta. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: