Yogyakarta, Idola 92.6 FM – Tim startup mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Aero Fun Research Tech baru-baru ini berhasil membuat pesawat Unmaned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat tanpa awak. Ketua Tim startup mahasiswa UMY Aero Fun Research Tech, Fallah Alfrido Firmansyah mengatakan awal mula tim Aero Fun Research Tech mencoba membuat UAV karena di Indonesia belum ada pihak yang melakukannya dalam skala besar. Produk UAV di Indonesia saat ini rata-rata buatan luar negeri.
Tim melakukan riset sejak 2020 dengan melibatkan 14 mahasiswa dari berbagai fakultas.”Saya dari teknik mesin, ada yang dari teknologi informasi, manajemen dan farmasi,”tutur Fallah kepada radio Idola, pagi (10/08) tadi. Selain Fallah, beberapa mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan pesawat tanpa awak yakni Syaif Ambiya mahasiswa Teknik Mesin tahun 2019, Mentari mahasiswi Farmasi tahun 2019, Siti Halimatussa’diyah mahasiswi Farmasi tahun 2019, dan Putri Hanifah Anggraeni mahasiswi Manajemen tahun 2020.
Pesawat tanpa awak karya tim startup mahasiswa UNY tersebut mempunyai panjang sayap 2,2 meter, ukuran depan sampai ekor pesawat 1,5 meter dan berat 5,2 kilogram. Menurut Fallah meski pesawat bisa diterbangkan dengan jarak tempuh 28 kilometer, kecepatan 150 km/jam dengan waktu 30 menit, namun dirinya dan tim tetap ini menyempurnakan lagi. Walau sebagian komponen dibeli dari luar negeri, tapi tak menyurutkan semangat Fallah dan tim untuk memproduksinya. Apalagi UAV dirancang untuk bisa mengantar paket medis ke tempat darurat, memonitoring banjir, bencana dan lain-lain secara realtime.
Lalu apa saja kendala dalam pembuatan UAV ini? Berapa biaya yang dibutuhkan?
Selengkapnya, kita simak wawancara Radio Idola Semarang mengenai pesawat Unmaned Aerial Vehicle (UAV) karya tim startup mahasiswa UMY Aero Fun Research Tech bersama Fallah Alfrido Firmansyah, ketua tim. (yes/her)
Simak podcast wawancaranya: