Mengenal Jumiatun, Sosok Peduli Nasib Pekerja Migran dari Jember

Jumiatun
Jumiatun, mantan Pekerja Migran dan Ketua Desbumi Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Jawa Timur. (Photo dok Jum)

Jember, Idola 92.6 FM – Pengalaman pernah bekerja sebagai buruh migran di Hong Kong membuat Jumiatun memahami pahit getir nasib pekerja migran. Maka, Jumiatun bersama pemerintah desa aktif bergiat di Kelompok Desa Peduli Buruh Migran (Desbumi) di kampung halamannya di Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Jawa Timur.

Melalui Kelompok Desbumi yang diinisiasi pemerintah desa bersama Migrant Care itu, Jumiatun beraksi. Layanan Desbumi antara lain memberikan informasi tentang migrasi bagi calon pekerja. Informasi itu meliputi negara tujuan, pasar kerja di luar negeri, dokumen yang harus disiapkan hingga keterampilan yang dipersyaratkan oleh pemberi kerja.

Desbumi juga mengedukasi keluarga calon pekerja tentang pentingnya calon pekerja secara prosedural dan tidak mudah percaya kepada calo yang mengiming-imingi kemudahan kerja tanpa prosedur, biasanya dengan gaji besar. Edukasi itu semata demi melindungi pekerja. Karena banyak kasus pekerja migran yang tidak dibayar dan tidak bisa pulang karena tidak berdokumen resmi.

Jumiatun
Jumiatun saat menerima kedatangan tim juri Hassan Wirajuda Perlindungan Award 2020 dari Kemenlu 2020. (Photo dok Jum)

Untuk para mantan pekerja migran, dilakukan upaya mengembangkan usaha produktif seperti menjahit pakaian, memproduksi camilan opak gadung serta aneka minuman seperti sirup jahe dan sari temulawak.

Jumiatun lahir 29 Maret 1965. Suami dari Budi Haryanto ini memiliki seorang anak Bella Jessica. Pekerjaan: Pekerja Migran di Hong Kong 1996-2002, Guru SDN Taman Sari 04 Tahun 2002-sekarang (PPPK), dan Ketua Desbumi Dukuh Dempok 2016-sekarang.

Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Jumiatun, mantan Pekerja Migran dan Ketua Desbumi Desa Dukuh Dempok Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Jawa Timur. (yes/her)

Simak podcast wawancaranya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaMendorong Upaya Penanggulangan Banjir Rob di Pantura
Artikel selanjutnyaEksportir Hitung Kerugian Akibat Banjir Rob