Langsa, Idola 92.6 FM – Kecintaan Dedy Yansyah lingkungan sudah tumbuh sejak kecil. Di sekolah menengah atas, ia memilih jurusan ilmu pengetahuan alam. Saat kuliah di Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, ia memilih jurusan biologi. Saat kuliah itulah, dosen dan seniornya kerap melibatkan Dedy dalam kegiatan konservasi. Ia mulai keluar masuk Kawasan Ekosistem Leuser. Ia belajar tentang satwa lindung, seperti gajah, harimau, ataupun orangutan.
Dedy kini dikenal sebagai pegiat lingkungan dan koordinator rangers Forum Konservasi Leuser di Kota Langsa Aceh. Selain itu, Dedy juga menjadi koordinator Konsorsium Badak Utara. Atas konsistensi dan dedikasinya dalam gerakan penyelamatan badak sumatera di Aceh, ia meraih penghargaan Whitley Fund for Nature 2022. Whitley Fund for Nature merupakan sebuah badan amal di London Inggris.
Kepada radio Idola Semarang, pagi (24/06) tadi, Dedy menuturkan saat melakukan patroli di hutan Leuser, masing-masing rangers membawa ransel yang penuh dengan bekal minimal seberat 30 kg. Ransel itu yang dibawa selama 20 hari atau selama melakukan patrol.”Selain membawa ransel itu, kami juga menghadapi ancaman pemburu,”jelas Dedy.
Menurut Dedy jarak tempuh antara rumah ke lokasi hutan Leuser yang paling pinggir sekitar 6 jam, jika naik mobil. Jarak ini tak terasa karena kanan kiri jalan, disuguhi pemandangan yang elok.
Bagaimana perjalanan Dedy sampai meraih penghargaan tersebut? Selengkapnya berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Dedy Yansyah, pegiat lingkungan dan koordinator rangers Forum Konservasi Leuser di Kota Langsa Aceh.(yes/her)
Simak podcast wawancaranya:
