Semarang, Idola 92,6 FM – Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar, membutuhkan banyak calon perwira pelaut maupun anak buah kapal (ABK) yang bisa memenuhi kebutuhan pasar luar negeri. Sebab, calon perwira pelaut maupun ABK lulusan dari sekolah pelayaran di dalam negeri tidak terlalu banyak jumlahnya.
Sekretaris Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi mengatakan kebutuhan akan perwira maupun ABK di dalam negeri maupun cukup besar angkanya, namun belum sebanding dengan lulusan dari sekolah pelayaran. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Politeknik Ilmu Pelayaran (PIPI) Semarang, belum lama ini.
Antoni menjelaskan, perusahaan-perusahaan besar di dalam negeri yang bergerak di bidang pelayaran juga membutuhkan banyak tenaga perwira maupun ABK. Salah satunya adalah Pertamina International Shipping, yang membutuhkan banyak calon perwira untuk ditempatkan di kapal-kapal pengangkut minyak maupun produk Pertamina lainnya.
Menurutnya, setiap perusahaan pelayaran membutuhkan tenaga kerja yang andal untuk mendukung efisiensi di atas kapal. Harapannya, tidak terjadi pemborosan anggaran karena ditangani perwira maupun ABK yang tidak cakap atau tidak andal.
“Nah, kebutuhan ABK itu setiap lima tahun kan disurvei lembaga internasional ya. Dan itu kita lihat, pertumbuhannya antara pertumbuhan kapal, pertumbuhan perdagangan dan sebagainya di situ juga terlihat pertumbuhan kebutuhan perwira maupun ABK,” kata Antoni.
Lebih lanjut Antoni menjelaskan, sekolah-sekolah pencetak lulusan perwira maupun ABK kapal di dalam negeri terus digenjot bisa mencetak sumber daya manusia andal dan mumpuni. Sebab, pada 2020 kemarin saja kebutuhan perwira di dalam negeri untuk memenuhi permintaan industri pelayaran masih mengalami kekurangan. Tidak hanya di dalam negeri saja, tetapi juga di mancanegara membutuhkan banyak perwira kapal.
“Kebutuhannya cukup besar, bahkan di luar negeri permintaannya cukup banyak. Sebab, beberapa negara kekurangan kebutuhan perwira kapal,” pungkasnya. (Bud)