Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah mencatat, provinsi ini mengalami inflasi sebesar 0,15 persen pada November 2022. Inflasi terjadi karena kenaikan harga telur ayam ras, dan minyak goreng serta rokok kretek filter.
Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan inflasi terjadi, karena ditunjukkan adanya kenaikan harga sebagian besar kelompok pengeluaran. Pernyataan itu dikatakan melalui siaran kanal YouTube milik BPS Jateng, Kamis (1/12).
Adhi menjelaskan, penyebab utama inflasi pada November 2022 adalah kenaikan harga tiket angkutan udara dan telur ayam ras serta minyak goreng dan rokok kretek filter. Komoditas yang menyumbang andil inflasi terbesar Jateng adalah telur ayam ras sebesar 0,04 persen kemudian disusul minyak goreng dan rokok kretek filter masing-masing 0,03 persen.
Menurut Adhi, kelompok makanan minuman dan tembakau memberi andil terjadinya inflasi sebesar 0,32 persen diikuti kelompok transportasi sebesar 0,32 persen.
“Inflasi tertinggi terjadi di Purwokerto sebesar 0,31 persen dan yang terendah adalah Kota Surakarta sebesar 0,11 persen. Kemudian Kota Tegal inflasinya 0,21 persen dan Cilacap sebesar 0,20 persen serta Kudus dan Kota Semarang masing-masing 0,13 persen,” kata Adhi.
Lebih lanjut Adhi menjelaskan, tingkat inflasi tahun kalender November 2022 sebesar 5,14 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 5,81 persen.
Sementara itu, meskipun Jateng terjadi inflasi tetapi ada beberapa komoditas yang mampu menahan laju inflasi. Yakni penurunan harga cabai merah, cabai rawit dan bawang putih.
“Cabau merah memberi andil -0,14 persen, cabai rawit -0,04 persen dan bawang putih serta bawang merah masing-masing-0,01 persen,” pungkasnya. (Bud)