Semarang, Idola 92,6 FM – Polda Jawa Tengah mencatat, angka kejahatan selama masa Lebaran mengalami peningkatan hingga 200 persen. Namun, angka kejahatan yang meningkat itu mampu tertangani dan tidak sampai meresahkan masyarakat.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi mengatakan selama masa arus mudik dan balik Lebaran, di sejumlah wilayah terjadi peningkatan kasus kejahatan. Namun, kejahatan yang terjadi tidak sampai meresahkan masyarakat dan menjadi kejadian menonjol. Pernyataan itu dikatakan saat memberikan keterangan di Gerbang Tol Kalikangkung, Selasa (10/5).
Menurut kapolda, semua kejadian kejahatan yang terjadi selama Lebaran didominasi tindak pidana konvensional dan bisa ditangani.
Kapolda menjelaskan, meningkatnya angka kejahatan menjelang dan selama Lebaran dikaitkan dengan meningkatnya aktivitas serta kebutuhan masyarakat berhari raya. Sehingga, hal itu dimanfaatkan para pelaku kejahatan untuk beraksi.
“Kejahatan naik hampir 295 persen, dan ini sudah menjadi prediksi dari Direktorat Kriminal Khusus dan Direktorat Kriminal Umum bahwa dengan giat masyarakat dan kebutuhan masyarakat meningkat maka angka kejahatan akan meningkat. Tapi ini semua masih dalam batas normal, artinya tidak ada kasus menonjol yang menjadi atensi Polda Jawa Tengah. Semuanya bisa kita selesaikan pada tahapan penyelesaian perkara,” kata kapolda.
Lebih lanjut kapolda menjelaskan, pada sepekan ke depan pihaknya akan melakukan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan. Nantinya, dari seluruh jajaran akan dilakukan evaluasi terkait pengamanan di wilayah masing-masing.
“KKYD ini orientasinya terhadap arus balik, dan keamanan masyarakat lainnya. Misal pos pam di tempat pariwisata, petugas tetap berjaga untuk melayani masyarakat yang masih liburan,” pungkasnya. (Bud)