Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas ESDM Jawa Tengah terus mengembangkan PLTS Atap atau solar cell, dalam upaya mengampanyekan Jateng Solar Province. Tujuannya, untuk mengurangi penggunaan energi fosil dan beralih ke energi baru terbarukan (EBT).
Kepala Dinas ESDM Jateng Sujarwanto Dwiatmoko mengakan sebagai bentuk komitmen pemerintah melalui tagline Jateng Solar Province itu, maka energi yang digunakan berbasis matahari. Sebab, Jateng merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mendapatkan kelimpahan sinar matahari. Pernyataan dikatakan di sela penyerahan bantuan PLTS Atap di Ponpes Tanbihul Ghofilin Banjarnegara, kemarin.
Sujarwanto menjelaskan, gerakan Jateng Solar Province itu sebenarnya sudah diawali sejak 2017 lalu dengan pemasangan PLTS Atap di sejumlah kantor pemerintahan. Mulai dari kantor Dinas ESDM Jateng, kantor Bappeda dan juga kantor Sekwan DPRD Jateng.
Menurutnya, setelah di kantor pemerintahan kemudian beralih ke pondok pesantren dan sejumlah fasilitas publik lainnya. Sehingga, Jateng dalam transisi energi bisa menjadi pelopor di seluruh Indonesia.
“Kita sudah punya pembangkitan listrik untuk di Jawa Tengah di atas 300 MW. Jadi sudah cukup besar. Lho kok bisa besar, karena ternyata kampanye kita sudah diikuti industri. Belum lagi perkantoran yang diawali sejak 2017 untuk memasang surya rooftop di kantor Dinas ESDM,” kata Sujarwanto.
Lebih lanjut Sujarwanto menjelaskan, penggunaan PLTS Atap bisa memberikan keringanan penggunaan energi listrik. Sebab, tidak tergantung pada pasokan listrik dari PLN.
“Kalau pakai listrik PLN, berapa harus membayarnya misal pemakaiannya besar. Terlebih lagi di ponpes, biaya listrik relatif besar dan harus ada alternatif energi listrik selain dari PLN,” pungkasnya. (Bud)