Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah mencatat, pada Oktober 2022 terjadi deflasi sebesar 0,12 persen dan tertinggi adalah Kota Semarang sebesar 0,18 persen. Deflasi terjadi karena penurunan sejumlah komoditas pangan di antaranya adalah harga cabai merah dan telur ayam ras dan daging ayam ras.
Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana mengatakan deflasi terjadi, karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan sejumlah komoditas pangan dari kelompok makanan minuman dan tembakau serta kelompok informasi komunikasi dan jasa keuangan. Pernyataan itu dikatakan secara virtual, kemarin.
Adhi menjelaskan, penyebab terjadinya deflasi di tiap kota berbeda-beda. Misalnya di Kota Semarang penyumbang deflasi adalah penurunan harga cabai merah dan telur ayam ras serta daging ayam ras ditambah angkutan udara dan cabai rawit. Sedangkan di Kota Surakarta adalah bawang merah, cabai rawit dan telur ayam ras serta cabai merah.
Menurutnya, meskipun terjadi deflasi di Jateng pada Oktober 2022 tetapi masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga. Yakni kenaikan harga beras, BBM, tarif kendaraan roda dua online dan bahan bakar rumah tangga.
“Pertama adalah cabai merah kita lihat beberapa sentra produksi cabai merah saat ini memang sedang panen, termasuk di Boyolali cabai hijau juga sedang panen. Deflasi bisa terjadi di mana saja,” kata Adhi.
Lebih lanjut Adhi menjelaskan, tingkat inflasi tahun kalender Oktober 2022 sebesar 4,98 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar enam persen.
“Untuk di Pulau Jawa yang mengalami deflasi ada dua kota, yaitu Kota Jakarta dan Kota Semarang,” pungkasnya. (Bud)