Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah terus bekerja maksimal dan optimal, untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di lima kabupaten prioritas sampai akhir tahun ini. Bahkan, seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dikerahkan untuk memberikan pendampingan kepada satu desa binaan.
Wagub Taj Yasin Maimoen mengatakan sejak pandemi merebak pada 2020 kemarin, angka kemiskinan di Jateng mengalami kenaikan dan harus bisa direm untuk tidak terus mengalami peningkatan. Pernyataan itu dikatakan saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sragen, baru-baru ini.
Gus Yasin menjelaskan, kondisi pandemi yang terjadi akan disikapi dengan sejumlah upaya dan kebijakan dalam rangka penurunan angka kemiskinan di lima daerah prioritas. Sejumlah program pemberdayaan kepada masyarakat atau pemberian bantuan dijadikan sebagai stimulus, agar masyarakat tidak terdampak dan bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Menurutnya, OPD yang diturunkan dan mendampingi satu desa binaan di lima kabupaten dengan kemiskinan ekstrem itu akan memercepat penanganan dan pengurangan angka kemiskinan.
“Kami mendampingi menurunkan beberapa OPD yang saat ini mendampingi desa-desa tersebut. Nah programnya adalah di situ bagaimana menyelaraskan data kemiskinan, siapa yang menerima bantuan sosial dan seterusnya datanya kita update. Kalau ada bantuan dari pemerintah pusat, provinsi atau kabupaten/kota itu dikhawatirkan eker atau rebutan. Ini yang kita tidak mau, dan kita perbaiki serta kita ajak kepada kepala desa untuk di-update,” kata Gus Yasin.
Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, pemprov juga menjalin kerja sama dengan Baznas Jateng dalam upaya pengentasan kemiskinan. Bahkan, Baznas pusat juga menaruh perhatian dan siap membantu pemprov untuk pengentasan kemiskinan di daerah pesisir.
“Baznas Jateng kan jadi percontohan, dan kita terbaik dalam upaya pemberdayaan masyarakatnya. Ini yang akan terus kita kolaborasikan, termasuk menggandeng perusahaan lewat CSR mereka,” pungkasnya. (Bud)