Semarang, Idola 92,6 FM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah menyebut, green economy atau ekonomi hijau menjadi bagian mewujudkan ekonomi berkelanjutan yang ramah lingkungan. Termasuk, menjadikan perekonomian Indonesia lebih maju dan mampu bersaing dengan negara lainnya.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jateng Rahmat Dwisaputra mengatakan dalam mewujudkan ekonomi hijau yang terarah dan berkelanjutan, maka diperlukan adanya kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah. Pernyataan itu dikatakan di sela pembukaan seminar green economy di Hotel Po Semarang, Rabu (16/11).
Rahmat menjelaskan, untuk membentuk industri yang ramah lingkungan diperlukan penguasaan teknologi ekonomi hijau. Karena, ekonomi hijau menjadi isu yang saat ini santer dibicarakan untuk menciptakan pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, saat ini Pemprov Jateng juga terus berupaya untuk mewujudkan ekonomi hijau dalam mendukung pembangunan berkelanjutan. Bahkan, Jateng dinilai mempunyai program ekonomi hijau bersih dengan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
“Ekonomi hijau diperlukan untuk mewujudkan ekonomi berkelanjutan. Sebab, ekonomi hijau juga menjadi strategi transformasi untuk mendorong Indonesia terlepas dari middle income trap sebelum 2045,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, investasi hijau menciptakan 7-10 kali lipat lapangan kerja dibandingkan investasi konvensional. Hal ini disebabkan EBT yang dimanfaatkan dan efisiensi energi daur ulang dan nature base solution semakin ditingkatkan.
“Diperlukan percepatan tranfer teknologi dan inovasi, agar energi rendah karbon lebih terjangkau dan tersedia untuk semua,” pungkasnya. (Bud)