Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa Tengah sepanjang Januari-Oktober 2022, sudah menanam lebih dari 1,1 juta bibit pohon di daerah atau lahan kritis. Bibit yang ditanam merupakan tanaman kayu keras dan multipurpose tree species (MPTS).
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jateng Widi Hartanto mengatakan pihaknya bersama masyarakat, terus melakukan rehabilitasi dan konservasi lahan kritis di provinsi ini. Pernyataan itu dikatakan di sela kegiatan penanaman pohon di Kabupaten Semarang, kemarin.
Widi menjelaskan, masih ditemukan beberapa lahan kritis di Jateng dan belum dilakukan upaya penghijauan. Yakni di Kecamatan Karanggayam dan Karangsambung di Kabupaten Kebumen dan saat ini sedang dilakukan konservasi penghijauan. Selain itu juga ada di Kabupaten Tegal, Wonogiri, Kendal dan Blora.
Menurutnya, upaya konservasi dan penghijauan lahan kritis akan terus dilakukan untuk penyelamatan lingkungan.
“Kemudian upaya-upaya lain kita lakukan di beberapa daerah di Jawa Tengah yang kondisinya belum maksimal atau kurang bagus, kita lakukan penanaman bersama masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah ada gerakan penanaman, sehingga kami juga berharap ini menjadi budaya kita untuk terus menanam di mana pun tempat yang memang masih ada lahan kosong untuk ditanam supaya lingkungan terjaga,” kata Widi.
Lebih lanjut Widi menjelaskan, saat ini pihaknya mencatat sudah ada 251.037 hektare lahan kritis di Jateng yang berhasil dipulihkan. Sedangkan sejak 2014 lalu, sudah ada 101 juta batang pohon yang ditanam untuk penghijauan di Jateng.
“Tanaman yang ditanam beragam jenis, sesuai kondisi dan kebutuhan lahannya. Ada yang untuk rehabilitasi lahan atau untuk lahan produktif,” pungkasnya. (Bud)