Semarang, Idola 92,6 FM – Dinporapar Jawa Tengah meminta kepada seluruh pengelola atau pemilik hotel yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), untuk mengurus sertifikat Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE). Pengurusan sertifikasi itu, untuk memberikan jaminan kepada wisatawan atau tamu hotel tentang kesehatan dan kebersihan serta keselamatan selama berada di lingkungan hotel.
Kepala Dinporapar Jateng Sinoeng Rachmadi mengatakan pengurusan sertifikasi CHSE merupakan upaya dalam mengikuti protokol kesehatan, dan panduan yang ada untuk pencegahan serta pengendalian COVID-19. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui Hotel Grand Candi Semarang, Kamis (14/1).
Sinoeng menjelaskan, kalangan perhotelan juga bisa menerapkan aplikasi PeduliLindungi guna menekan dan mencegah penularan virus Korona. Setiap pegawai hotel harus mampu mengarahkan tamu atau pengunjung, untuk melakukan scan di aplikasi PeduliLindungi.
“Kita akan terus mendorong kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di hotel, dan mendorong tentang pelayanan-pelayanan resto. Tentu kepatuhan terhadap protokol kesehatan, baik dari pengunjung atau durasi waktu tetap diperhatikan. Kemudian penerapan aplikasi PeduliLindungi, dan yang tak kalah penting adalah CHSE,” kata Sinoeng.
Sebelumnya, Kepala BPS Jateng Adhi Wiriana menyatakan bahwa selama pelonggaran kebijakan PPKM dari pemerintah menjelang akhir tahun kemarin berimbas pada kenaikan permintaan kamar hotel. Pada November 2021 kemarin, permintaan kamar hotel di Jateng mengalami kenaikan sebesar 2,16 persen dibanding bulan sebelumnya.
Adhi menjelaskan, banyak hotel bintang dua hingga bintang lima di Jateng kebanjiran tamu menginap. Rerata, lama menginap para tamu juga mengalami kenaikan dibanding bulan sebelumnya.
“Dengan adanya pelonggaran PSBB maupun PPKM pada bulan November 2021, terjadi kenaikan tingkat hunian kamar hotel. Ini berita menggembirakan, karena naik 2,16 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Tingkat hunian tertinggi hotel bintang empat mencapai 54,66 persen, dan terendah bintang satu sebesar 24,67 persen,” ucap Adhi. (Bud)