Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah meminta kepada seluruh kabupaten/kota, untuk tidak melupakan keberadaan anak jalanan di daerah masing-masing dan bisa ikut mendapatkan vaksinasi COVID-19. Meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, namun tetap memiliki hak yang sama dengan anak-anak lain pada umumnya.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan vaksinasi anak tidak hanya mencakup anak di lingkungan pendidikan formal saja, tetapi juga nonformal dan juga termasuk keberadaan anak jalanan. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di kantor gubernur, baru-baru ini.
Yulianto menjelaskan, jumlah pasti terkait anak jalanan yang ada di kabupaten/kota se-Jateng menjadi kewenangan masing-masing daerah. Namun, dirinya meyakini jika jumlahnya tidak terlalu banyak bila dibandingkan dengan seluruh anak-anak yang ada di Jateng dan dalam jangkauan program vaksinasi di sekolah.
Menurutnya, Dinas Kesehatan masing-masing kabupaten/kota se-Jateng harus mampu melakukan pendataan dan vaksinasi kepada anak-anak jalanan.
“Untuk anjal ini baru kita inventarisir, dan Kota Semarang sepertinya sudah bergerak. Baik yang itu anak jalanan, atau anak yang ada di panti serta yang tidak punya NIK dan sebagainya. Saat ini sudah berjalan inventarisasi, dan pak kadinkes Kota Semarang juga sudah melaporkan soal itu. Kemarin diperkirakan ada sekitar 500an yang perlu dilakukan vaksinasi yang mana mereka notabene tidak ada NIK-nya,” kata Yulianto.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, terkait vaksinasi anak jalanan itu pihaknya juga telah berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil di masing-masing kabupaten/kota.
“Prinsipnya, kita dari provinsi juga siap membantu tidak hanya untuk anak jalanan saja tapi juga ODGJ atau yang lainnya,” pungkasnya. (Bud)