Desa Serang Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Desa Wisata Menakjubkan

Embung
Wisatawan menikmati keindahan embung di Desa Wisata D'Las.

Semarang, Idola 92,6 FM – Desa Serang di Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga berada di lereng Gunung Slamet, sebelumnya masuk kategori desa zona merah kemiskinan.

Sejak 2010, pemerintah desa setempat menggarap lahan tidak produktif seluas 1,3 hektare menjadi desa wisata D’Las atau Di Lembah Asri Serang sekarang sudah menjadi desa mandiri berdasar survei Indeks Desa Membangun (IDM).

Kepala Desa Serang, Sugito mengatakan saat merintis desa wisata berasal dari modal Rp9 juta saja.

Saat ini, perkembangannya cukup lumayan bagus dan desa berusaha meningkatkan standar serta kualitas obyek wisata yang dikelola.

Sugito menjelaskan, setelah 12 tahun berjuang mengelola desa wisata itu akhirnya secercah harapan sudah di depan mata.

Dampaknya, kesejahteraan masyarakat sudah mulai terlihat ada peningkatan.

Menurutnya, areal D’Las yang semula hanya 1,3 hektare itu saat ini sudah mencapai 20 hektare.

Desa wisata D’Las, sekarang menjelma menjadi tulang punggung perekonomian bagi masyarakat Desa Serang.

“Kita coba menggali potensi diubah menjadi desa wisata, karena sektor pariwisata ini sangat banyak sekali multiplayer effect untuk di perekonomian masyarakat. Memicu banyak sekali masyarakat ikut menikmati semisal berjualan atau menjadi karyawan dan pemandu wisata dan sebagainya,” kata Sugito.

Lebih lanjut Sugito menjelaskan, saat ini ada seribu orang yang terlibat dan mencari makan di Desa Wisata D’Las.

Terkait dengan pendapatan esa wisata D’Las dari 2011 hanya Rp1,7 juta per tahun, saat ini sudah di atas Rp10 juta pendapatannya per tahun.

“Aset yang dimilik desa wisata D’Last sudah mencapai Rp21 miliar. Kami berharap, desa wisata D’Las semakin ramai dikunjungi wisatawan,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News