Semarang, Idola 92,6 FM – Aksi unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Semarang diwarnai kericuhan, Kamis (3/9).
Aksi yang semula berlangsung tertib itu, menjadi ricuh karena massa aksi membakar ban bekas dan merusak peralatan milik Polrestabes Semarang.
Petugas yang berusaha memadamkan api, mendapat kecaman dari massa aksi.
Petugas masih berusaha memenuhi permintaan dari massa aksi yang berasal dari HMI dan GMNI Kota Semarang, namun tidak mendapat sambutan baik dari peserta aksi.
Kabag Ops Polrestabes Semarang AKBP Albertus Recky Robertho meminta massa aksi untuk bisa tertib, dan tidak mengganggu ketertiban masyarakat.
Namun, polisi akan mengambil tindakan tegas jika peserta aksi tidak mengindahkan imbauan dan seruan dari pihak kepolisian.
“Sudah saya ingatkan untuk bisa tertib. Silakan orasi tapi jangan mengganggu ketertiban masyarakat,” seru Recky.
Sementara itu Ketua HMI Cabang Kota Semarang Ilham Rosyid Hasibuan menyatakan pemerintah yang mewacanakan akan melakukan penyesuaian harga BBM dianggap memberatkan masyarakat.
Menurutnya, kebijakan akan menaikkan harga BBM itu dinilai tidak berpihak pada rakyat.
“Terkait ramainya pemberitaan tentang kenaikan BBM, maka HMI Cabang Kota Semarang menghimpun dalam aksi HMI Menggugat. Tujuannya, mendesak DPRD Jateng meneruskan aspirasi masyarakat bahwa kebijakan yang akan disahkan itu memicu efek domino,” ujar Ilham.
Selama aksi berlangsung, massa aksi yang meminta bertemu dengan ketua DPRD Jateng tidak terjadi. Sebab, ketua DPRD Jateng sedang tidak berada di kantor. (Bud)