Semarang, Idola 92,6 FM – Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah mengakui, serapan pengadaan beras pada tahun ini lebih sedikit dari target yang ditetapkan. Hal itu terjadi, karena Harga Pokok Penjualan (HPP) yang ditetapkan pemerintah jauh lebih rendah bisa dibandingkan harga pasaran untuk besar.
Pimpinan Wilayah Bulog Jateng Akhmad Kholisun mengatakan HPP beras seiring waktu semakin mengalami peningkatan, dan pihaknya mulai kesulitan melakukan serapan pengadaan beras. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Semarang, kemarin.
Akibatnya, Bulog kesulitan melakukan penyerapan pengadaan beras dari petani lantaran HPP tidak bisa mengikuti harga pasar.
Akhmad menjelaskan, guna memenuhi serapan pengadaan beras dari petani itu pihaknya melakukan fleksibilitas harga dari Rp8.300 per kilogram dinaikkan menjadi Rp8.800 per kilogramnya. Namun, menaikkan HPP menjadi Rp8.800 per kilogram hanya bertahan kurang dari dua pekan saja.
Menurutnya, guna tetap mampu melakukan penyerapan pengadaan beras diubah polanya menjadi pengadaan komersial. Pengadaan komersial dibagi dua, kualitas medium dibeli dengan harga Rp9.700 per kilogram dan beras premium dibeli seharga Rp10.200 per kilogramnya.
“Serapan beras petani tahun ini memang agak sedikit, hanya terealisasi 56 persen dari target 203.500 ton tapi terealisasi 115 ribu ton. Itu karena harga beras di pasaran sedang tinggi, HPP kita mengacu pada permendag Rp8.300 per kilogram untuk beras,” kata Akhmad.
Lebih lanjut Akhmad menjelaskan, pada awal Desember 2022 kemarin untuk harga beras medium kembali dinaikkan harganya menjadi Rp10 ribu per kilogram karena harga pasaran terus mengalami kenaikan.
“Kondisi tersebut juga belum bisa membantu, karena permintaan pasar terus naik. Harga beras terus naik itu karena stok di pasaran semakin menipis,” pungkasnya.
Bulog Jateng Pastikan Beras di Jateng Aman Selama Nataru
Bulog Kantor Wilayah Jawa Tengah meminta masyarakat tidak perlu resah, selama masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 stok beras masih aman. Saat ini stok beras yang dikuasai Bulog Kanwil Jateng sebanyak 35.600 ton, dan dianggap cukup aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jateng selama 2-3 bulan ke depan.
Pimpinan Wilayah Bulog Jateng Akhmad Kholisun mengatakan untuk kebutuhan selama masa libur Nataru 2022/2023 ini pihaknya menjamin, stok beras masih aman untuk Desember 2022 hingga pertengahan Februari 2023. Pernyataan itu dikatakan saat ditemui di Semarang, kemarin.
Akhmad menjelaskan, untuk stok beras yang ada saat ini dipasok dari kabupaten Grobogan dan Demak Serta Sragen. Termasuk Kabupaten Pekalongan Pemalang dan Brebes.
Menurutnya, pada Desember 2022 ini pihaknya masih mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Jateng selama Natal 2022 dan Tahun Baru 2023. Bahkan, stoknya lebih dari cukup daripada kebutuhan yang disalurkan.
“Kalau kita melihat perkembangan dari stok beras yang kita miliki, apalagi kemarin kita juga menyalurkan Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) tapi tidak terlalu banyak. Masih amanlah,” kata Akhmad, Rabu (21/12).
Lebih lanjut Akhmad menjelaskan, pada masa penyaluran KPSH yang dilakukan Bulog Kanwil Jateng tidak setiap bulan jumlahnya sama. Tertinggi, penyaluran KPSH terjadi pada Agustus 2022 sebanyak 32 ribu ton. Padahal, bulan sebelumnya hanya 1.700 ton.
“Setelah Agustus sudah mulai menurun hingga Desember kemarin. Untuk Desember kemarin kita salurkan 11 ribu ton, dan kemudian di akhir Desember ini paling hanya 6-7 ribu ton saja,” pungkasnya. (Bud)