Semarang, Idola 92,6 FM – BPBD Jawa Tengah meminta ke seluruh personel di tingkat kabupaten/kota, untuk bisa memberikan informasi peringatan dini karena cuaca ekstrem selama masa peralihan musim kemarau ke musim hujan. Tujuannya, agar masyarakat bisa lebih mengantisipasi kemungkinan buruk saat terjadi cuaca ekstrem.
Kalahar BPBD Jateng Bergas Penanggungan mengatakan kejadian banjir yang ada di Kabupaten Cilacap, Kebumen dan Banyumas karena cuaca ekstrem. Yakni hujan dengan tinggi, dan durasi cukup lama. Pernyataan itu dikatakan saat dihubungi lewat sambungan telepon, kemarin.
Bergas menjelaskan, BPBD kabupaten/kota se-Jateng diminta ikut menyebarkan informasi dari BMKG sebagai bentuk antisipasi bila terjadi bencana. Terutama, jika ada potensi hujan dengan intensitas tinggi.
Menurutnya, masyarakat juga diminta peka dan tanggap terhadap perubahan cuaca yang terjadi di wilayah tempat tinggalnya masing-masing.
“Beberapa hari yang lalu BMKG mengeluarkan peringatan, bahwa saat ini di Jawa Tengah sedang memasuki awal musim hujan. Puncaknya nanti di Januari-Februari. Maka pada saat masa peralihan ini dari musim kemarau hujan, biasanya ada cuaca ekstrem. Tentunya masyarakat harus bisa antisipasi,” kata Bergas.
Lebih lanjut Bergas meminta kepada pemerintah daerah setempat, untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait cuaca ekstrem di peralihan musim kemarau ke musim hujan. Termasuk, antisipasi dan penanganan jika terjadi bencana alam akibat cuaca ekstrem.
“Jadi sebisa mungkin meminimalkan dampak yang terjadi akibat cuaca ekstrem,” jelasnya.
Sebelumnya, BMKG sudah memberikan peringatan berkaitan dengan cuaca ekstrem di peralihan musim kemarau ke musim hujan. Pemerintah daerah dan perangkat lainnya, diminta menyampaikan kepada masyarakat berkaitan dengan peringatan dini cuaca ekstrem satu jam sebelumnya. (Bud)