Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan uang rupiah tahun emisi 2022, diklaim tidak mudah dipalsukan karena menggunakan pengaman modern. Pernyataan itu dikatakan usai mengikuti peluncuran uang rupiah tahun emisi 2022 di kantor gubernur, Kamis (18/8).
Rahmat menjelaskan, BI melakukan standarisasi desain dan tata letak unsur pengamanan. Termasuk, meningkatkan selisih ukuran panjang di setiap masing-masing pecahan. Semula, panjang masing-masing pecahan adalah dua milimeter menjadi lima milimeter.
Menurut Rahmat, khusus uang pecahan nominal Rp100 ribu dan Rp50 ribu menggunakan benang pengaman teknologi terkini atau microlenses sebagai best practise international. Teknologi itu diklaim, akan sulit untuk dipalsukan.
“Dalam uang pecahan rupiah tahun emisi 2022, Bank Indonesia juga melakukan penguatan teknologi tinta berubah warna dengan menambahkan magnetic link. Sehingga, memiliki efek gerak dinamis pada pecahan besar, serta penguatan unsur ultraviolet dengan perluasan sebaran luas area UV dan keragaman warna,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat menjelaskan, pecahan uang tahun emisi 2022 menggunakan teknologi coating guna melindungi tinta tidak cepat pudar. Yakni, untuk uang pecahan Rp5 ribu, Rp2 ribu dan Rp1000. Nantinya, uang pecahan tersebut bisa menambah masa waktu peredaran lebih lama.
“Biasanya pecahan kecil itu cepat pudar. Kan sering kita temukan uang pecahan kecil warnanya sudah pudar, dan kumel,” pungkasnya. (Bud)