Banyumas, Idola 92.6 FM – Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT) menggelar acara Penganugerahan Penghargaan Prasidatama 2022 di Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri pada Sabtu (22/10) lalu.
Acara digelar sebagai ajang pengumuman sekaligus penganugerahan bagi penerima dan nomine Penghargaan Prasidatama Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Tahun 2022. Acara Penganugerahan Penghargaan Prasidatama Tahun 2022 dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs Joko Wiyono M.Si, mewakili Bupati Banyumas.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr Ganjar Harimansyah, menjelaskan, kata Prasidatama diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti ‘menjadi lebih baik’. Penghargaan kebahasaan dan kesastraan yang diberi nama Prasidatama dan telah dirintis sejak 2013 ini, seperti jiwa maknanya. Diberikan untuk memacu penulis, lembaga, dan penerbit di Jawa Tengah agar menjadi lebih baik dalam menggunakan bahasa Indonesia dan menghasilkan karya-karya sastra yang bermutu.
“Penghargaan Prasidatama ini pun diharapkan menjadi simbol komitmen Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah sebagai instansi pemerintah yang ditugasi untuk melaksanakan pembangunan nasional di bidang kebahasaan dan kesastraan di Jawa Tengah,” kata Ganjar di Banyumas dalam siaran persnya kepada radio Idola Semarang.
Bentuk Apresiasi Lembaga dan Kerja Kreatif Sastrawan
Ganjar menambahkan, pada 2022 Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menganugerahkan Penghargaan Prasidatama kepada tiga lembaga, yaitu SMA/SMK/MA, lembaga pemerintah, dan hotel di wilayah Provinsi Jawa Tengah yang dinilai telah menerapkan penggunaan bahasa Indonesia di dalam dokumen dan di ruang publik dengan baik dan benar. Sementara itu, sama dengan tahun lalu, penghargaan kesastraan diberikan kepada tiga buku sastra terbaik (puisi, cerpen, dan novel) karya penulis yang diterbitkan oleh penerbit di Jawa Tengah.
“Sejak tahun 2021 Prasidatama juga diberikan kepada karya sastra berbahasa Jawa dan naskah drama berbahasa Indonesia, baik yang telah diterbitkan maupun yang masih berupa manuskrip. Untuk tahun 2022 ini, Prasidatama bagi karya sastra berbahasa Jawa diperuntukkan antologi cerpen,” jelasnya.
Menurut Ganjar, perlu dipahami bersama bahwa kegiatan pemberian penghargaan Prasidatama bukanlah ajang lomba atau sekadar memilih yang terbaik berdasarkan nilai-nilai angka.
“Penghargaan ini merupakan perwujudan keinginan bersama untuk menghadirkan teladan-teladan dalam penggunaan dan pengutamaan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara serta mengapresiasi kerja kreatif para sastrawan yang telah menghasilkan karya untuk pemajuan sastra di Jawa Tengah.” terangnya.
Libatkan Juri dari Berbagai Kalangan
Sementara itu, Ketua Panitia Penghargaan Prasidatama 2022, Ema Rahardian, M.Hum, mengatakan bahwa untuk menentukan nomine Penghargaan Prasidatama Tahun 2022 kategori bahasa dan sastra, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan rapat juri. Rapat juri untuk kategori sastra dilaksanakan di Hotel Horison Kota Lama Semarang pada 26 September 2022 dan rapat juri untuk kategori bahasa dilaksanakan di ruang Poerbatjaraka, Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, pada 12 Oktober 2022.
Penjaringan buku-buku sastra sudah dimulai sejak pertengahan Juni 2022. Batas akhir pengumpulan karya pada awal September 2022. “Kami berharap upaya Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah melalui Penghargaan Prasidatama ini mampu membangkitkan semangat berkarya bagi sastrawan Jawa Tengah dan meningkatkan rasa bangga bagi lembaga dan masyarakat dalam pengutamaan bahasa Indonesia,” ungkap Pengkaji Bahasa di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah itu.
Kahar Prihantono, MS, penerjemah di Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah yang juga panitia Penghargaan Prasidatama, mengatakan bahwa antologi terbaik dalam Penghargaan Prasidatama tahun 2022 ini dinilai juri dapat memaknai kata dengan senantiasa mengaitkannya dengan realitas secara alamiah menuju hikmah. Antologi puisi tersebut tidak saja disikapi sebagai peristiwa semantik, melainkan menjadikan puisi sebagai ruang sublimasi, refleksi, relaksasi, dan penyingkapan tabir hidup dan kehidupan.
Adapun antologi cerpen terbaik Penghargaan Prasidatama, lanjut Kahar, dinilai juri mampu menghadirkan tafsir baru, konflik yang kompleks, dan merambah konteks sosial kontemporer. Realitas sosial yang getir diungkap dengan memanfaatkan dongeng yang menyusup dalam struktur narasi yang memperkaya tafsir pembaca sekaligus mempertajam fokus empati kemanusiaan terhadap tokoh korban kekerasan
“Itulah beberapa catatan penyerta Penghargaan Prasidatama tahun 2022 ini. Meski tidak sama persis, penganugerahan Penghargaan Prasidatama kategori sastra ini menyerupai Penganugerahan Hadiah Nobel bidang Sastra (Nobel Prize in Literature) yang membubuhkan catatan penyerta untuk diketahui dunia,” tandas Kahar.
Penerima dan Nomine Penghargaan Prasidatama 2022
Berikut ini, daftar penerima Prasidatana 2022. Kategori Sastra: Buku atau Manuskrip Drama Indonesia: Penerima Penghargaan: Mijah dan Tarjo karya Idham Ardi Nurcahyo. Nomine: Sekat karya Ucik Fuadhiyah dan Lengger Lanang karya Gepeng Nugroho (Tri Setyo Nugroho).
Kategori Sastra, Antologi Cerpen. Penerima Penghargaan: Umbira dan Keajaiban-keajaiban di Kotak Ajaibnya karya Yudhi Herwibowo, penerbit bukuKatta, Surakarta. Nomine: Menari di Atas Air karya Eko Tunas, penerbit Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Tegal; dan Insiden Kartasura karya Han Gagas (Rudy Hantoro), penerbit Graha Aksara, Surakarta.
Kategori Sastra, Antologi Cerpen Berbahasa Jawa. Penerima Penghargaan: Prau Dluwang karya Indah Darmastuti, penerbit Difalitera.org Sastra Suara Bahasa Nusantara, Surakarta. Nomine: Garis karya Triman Laksana, penerbit Pustaka Pranala, Yogyakarta; dan Rasane Rasa karya Prapti Ciprut, penerbit Satria Publisher, Banyumas.
Kategori Sastra, Antologi Puisi. Penerima Penghargaan: Apokalipsa Kata (Kumpulan Puisi) karya Dedet Setiadi, penerbit TriBEE, Kabupaten Magelang. Nomine: Bermula Kembara Bermuara Kendara (Sehimpun Puisi) karya Setia Naka Andrian, penerbit Lembaga Pelatihan Kerja Sangkar Arah, Kendal; dan #Wirid Asmara (Himpunan Puisi) karya Eko Widianto, penerbit Yayasan Adhigama, Kudus.
Kategori Sastra, Novel. Penerima Penghargaan: Seperti Lidah Api yang Menjilati Bulan di Langit karya Y. Agusta Akhir, penerbit Lakeisha, Klaten. Nomine: Blaster karya Bambang Iss Wirya, penerbit Pataba Press, Blora; dan Onar karya Panji Sukma, penerbit Nomina, Karanganyar.
Kategori Bahasa, Lembaga Pemerintah Lembaga Pemerintah Pengguna Bahasa Indonesia Terbaik. Penerima Penghargaan: Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak. Nomine: Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Tengah; dan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Tengah.
Kategori Bahasa: SMA/SMK/MA Pengguna Bahasa Indonesia Terbaik. Penerima Penghargaan: MAN Salatiga. Nomine: MAN 1 Grobogan dan SMA Islam Sultan Agung 1 Semarang.
Kategori Bahasa: Hotel Pengguna Bahasa Indonesia Terbaik. Nomine: Hotel Kesambi Hijau, Semarang; Hotel Patra Jasa, Semarang; Hotel Owabong, Purbalingga.
Dewan Juri Prasidatama 2022. Juri Kategori Bahasa: Ema Rahardian, Ika Inayati, dan Getmi Arum Puspitasari. Juri Kategori Sastra, Antologi Drama Terbaik: Ton Lingkar, Sosiawan Leak, dan Hanindawan. Juri Kategori Sastra, Antologi Cerpen Terbaik: Dr Tirto Suwondo, Dr S Prasetyo Utomo, dan Gunoto Saparie.
Kemudian, juri Kategori Sastra, Antologi Cerpen Berbahasa Jawa Terbaik: Sucipto Hadi Purnomo, Saroni Asikin, dan Irul S. Budianto. Juri Kategori Sastra, Antologi Puisi Terbaik: Timur Sinar Suprabana, Beno Siang Pamungkas, dan Dr Abdul Wachid BS. Juri Kategori Sastra, Novel Terbaik: Triyanto Triwikromo, Bandung Mawardi, dan Junaedi Setiyono.
Sastrawan Sambut Baik Ajang Prasidatama
Sastrawan asal Kendal, Setia Naka Andrian menyambut baik gelaran penghargaan Prasidatama yang digelar Balai Bahasa Jateng. Menurutnya, bagi sebagian besar penulis di Jawa Tengah, khususnya bagi penulis muda yang masih belajar seperti dirinya, penghargaan ini sangatlah membantu. “Selain membantu juga kiranya menjadi teman dalam berproses,” kata Naka yang juga menjadi salah satu nomine Prasidatama 2022 kategori Kategori Sastra ranting antologi Puisi.
Menurut Naka yang juga dosen di UPGRIS, adanya penghargaan, akan mencambuk siapa pun untuk berproses. Terlebih, kehadiran penghargaan Prasidatama ini sangatlah dinanti-nanti bagi para penulis sastra di Jawa Tengah.
Naka bercerita, dirinya, ssudah mulai ikut ajang Prasidatama sejak gelaran tahun 2019. Namun, kerap kali tidak lolos. Meski demikian, hampir setiap tahun ia atau penerbit yang menerbitkan buku puisinya, selalu mengirimkan buku karyanya.
“Hanya memang baru berkesempatan mendapatkan nomine pada Prasidatama 2020 dan 2022 kali ini. Keduanya buku puisi,” ujar penulis yang juga salah satu panitia penyelenggara Kendal Novel Award 2022.
Pegiat Jarak Dekat Kendal ini berharap, agar Prasidatama setiap tahun selalu ada, sampai kapan pun. Selain itu, ia berharap kategori sastra ditambah, pun hadiahnya ditambah agar kian semangat mengirim karya terbaru dan terbaik.
“Saya pribadi salut dengan upaya Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, yang hingga tahun ini terus menyelenggarakan Prasidatama untuk buku-buku sastra, baik puisi, cerpen, novel dan lainnya. Bahkan, upaya semacam ini belum sepenuhnya dilakukan oleh balai atau kantor bahasa di daerah lain,” tandasnya. (her)