Semarang, Idola 92,6 FM – Sebanyak 108 daerah irigasi di Jawa Tengah, saat ini dalam kondisi baik dan sebagian besar untuk mengairi lahan pertanian. Dinas Pekerjaan Umum, Sumber Daya Alam dan Penataan Ruang (Pusdataru) Jateng menyebutkan jika 108 daerah irigasi itu mampu mengairi 1,70 juta hektare lahan pertanian.
Kepala Dinas Pusdataru Jateng Eko Yunianto mengatakan kondisi daerah irigasi pada 2012 hingga 2022 ini, secara fisik jaringan irigasinya cukup baik. Pada akhir 2021 kemarin ada peningkatan berkinerja baik, mencapai 82,60 persen daerah irigasi berkondisi baik. Pernyataan itu dikatakan saat meninjau daerah irigas di Sucen Kota Salatiga, kemarin.
Eko menjelaskan, pihaknya berkomitmen dalam melakukan pemeliharaan jaringan irigasi dan optimalisasi jaringan irigasi hingga rehabilitasi jaringan irigasi agar terus bekerja dalam kondisi baik.
Menurut Eko, daerah irigasi yang menjadi kewenanganan pemprov sebanyak 108 daerah irigasi dengan rincian 142 bendung dan saluran induk sepanjang 305,42 kilometer serta saluran sekunder sepanjang 2.044,68 kilometer. Selain itu bangunan air sebanyak 2.489 buah, dan bangunan pelengkap 6.581 buah.
“Secara umum fungsi irigasi adalah bagaimana kita mengupayakan menaikkan muka air tertentu, supaya melayani areal irigasi tertinggi. Tentu ini punya maksud membawa air dari sungai yang ditangkap melalui bendung, kemudian disalurkan melalui saluran-saluran sekitarnya untuk sampai ke sawah petani,” kata Eko.
Lebih lanjut Eko menjelaskan, masih ada berbagai macam bangunan pelengkap lainnya yang secara teknis dibutuhkan dalam jaringan irigasi.
Namun demikian, secara umum fungsi irigasi di Jateng adalah menaikkan muka air tertentu untuk melayani areal irigasi tertinggi. Harapannya, membawa air dari sungai yang ditangkap melalui bendung kemudian disalurkan ke saluran induk.
“Nantinya dialirkan ke saluran sekunder, tersier dan kuarter untuk sampai ke petak sawah petani,” pungkasnya. (Bud)