Waspadai Begal, Hindari Pulang di Jam dan Tempat Rawan

Tiga tersangka pembegalan
Wakapolrestabes Semarang AKBP I.G.A Perbawa Nugraha saat menunjukkan ketiga tersangka pembegalan yang beraksi di Jalan Pemuda depan Balaikota.

Semarang, Idola 92,6 FM – Polrestabes Semarang meminta masyarakat berhati-hati dan waspada, apabila sedang pulang di malam hari untuk menghindari aksi pembegalan. Sebab, tidak jarang pelaku pembegalan berbuat nekat dengan melukai korbannya.

Wakapolrestabes Semarang AKBP I.G.A Nugraha Perbawa mengatakan jajarannya dalam beberapa pekan terakhir, mampu meringkus sejumlah tersangka pembegalan yang kerap meresahkan masyarakat di Kota Semarang. Para tersangka pembegalan itu, juga ada yang ditangkap aparat Resmob Polda Jawa Tengah. Pernyataan itu dikatakan saat melakukan gelar ungkap kasus penangkapan pelaku pembegalan di Mapolrestabes, kemarin.

Wakapolrestabes menjelaskan, para tersangka pembegalan dalam memilih calon korbannya terlebih dulu berputar di beberapa titik ruas jalan. Terutama, untuk jalan-jalan yang minim penerangan dan sepi.

Menurutnya, para tersangka pembegalan juga kerap membawa senjata tajam yang digunakan untuk menakuti ataupun dipakai melukai korbannya.

“Kita memperbanyak patroli di jam-jam rawan. Sudah kita pastikan patroli selalu berkeliling, baik itu di jajaran polsek kemudian diback up jajaran polres. Dan kita punya tim Elang Hebat Semarang. Di jam-jam rawan itu masih kita laksanakan dan kita perketat patroli. Imbauannya, hindari pulang di jam-jam rawan dan hindari daerah-daerah gelap,” kata wakapolrestabes.

Lebih lanjut wakapolrestabes meminta masyarakat, agar semakin hati-hati dan waspada jika memang ada keperluan mendesak harus keluar rumah di waktu malam hari. Namun, dirinya tetap meminta pengguna jalan memilih jalur yang ramai dan mempunyai lampu pencahayaan memadai.

“Kami dari jajaran kepolisian, akan tetap memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaGus Yasin Imbau Petani Gunakan Pupuk Organik
Artikel selanjutnyaMencari Jalan Keluar Keruwetan Pegawai KPK: Haruskah Presiden Bertindak?