Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Kudus menerima keluhan dari warga yang menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan terkait pelayanan, dan sudah disampaikan kepada pihak penanggung jawab. Bahkan, keluhan tersebut juga telah disampaikan kepada Gubernur Ganjar Pranowo saat melakukan peninjauan.
Pelaksana harian Kepala Dinas Kesehatan Kudus Mas’ud mengatakan beberapa keluhan warga yang menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan itu di antaranya soal menu makanan lebih variatif dan tidak membosankan. Bahkan, ada yang meminta dimasakkan sayur lodeh. Pernyataan itu dikatakan Mas’ud di sela mendampingi Gubernur Ganjar Pranowo saat meninjau rumah susun sebagai isolasi terpusat di Kudus, Minggu (13/6).
Menurut Mas’ud, semua keluhan warga Kudus yang menjalani isolasi di Asrama Haji Donohudan sudah disampaikan kepada pihak penanggung jawab.
“Terkait dengan beberapa keluhan dari warga penghuni isolasi terpusat di Asrama Haji Donohudan, memang tadi pagi sudah kami sampaikan kepada pihak penanggung jawab. Mereka berjanji akan memperbaiki. Bahkan beberapa suplai air minum sudah disampaikan dan sudah siap,” kata Mas’ud.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, tempat isolasi terpusat yang disediakan Pemkab Kudus ternyata belum optimal dimanfaatkan warga sekitar. Salah satunya di Rusunawa Bakalan Krapyak, hanya terisi 20 orang dari total kapasitas 180 orang.
Ganjar menjelaskan, data di posko gabungan mencatat bahwa ada 599 kapasitas tempat tidur yang ada tempat isolasi terpusat dan tersebar di delapan kecamatan di Kudus. Padahal, data lain juga menyebutkan masih ada 1.797 orang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing.
Menurutnya, Pemkab Kudus bisa mengoptimalkan seluruh tempat isolasi terpusat yang ada dan tidak perlu keluar kota.
“Rumah susun yang ada dan ternyata belum optimal. Tadi keterisiannya hanya 20 (orang), padahal kapasitasnya 180 orang. Bayangkan itu masih banyak sekali. Maka kalau kemudian ada warga Kudus tidak mau di Donohudan, sudah polke di sini,” ujar Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, Pemkab Kudus tidak perlu ragu dengan kesiapan dan sarana prasarana yang dimiliki. Apabila pemkab tidak mampu menangani, maka bisa meminta bantuan ke pemprov untuk dibantu fasilitas maupun sumber daya manusianya. (Bud)