Warga Desa Grajegan Suplai Logistik di RT Zona Merah

Dukuh Ngadipuro Desa Grajegan
Warga Dukuh Ngadipuro Desa Grajegan di Kecamatan Tawangsari Sukoharjo menutup akses RT yang masuk zona merah.

Semarang, Idola 92,6 FM – Warga Desa Grajegan di Kecamatan Tawangsari Sukoharjo saling bahu membahu menyuplai makanan, bagi warga yang sedang menjalani isolasi dan wilayah RT-nya di-lockdown. Perangkat desa bersama TNI/Polri juga membantu warga, terutama dalam upaya menjaga keamanan dan keluar masuk orang.

Kades Grajegan Mujiyono mengatakan guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang sedang menjalani isolasi karena terpapar COVID-19, pihaknya mengoptimalkan program Jogo Tonggo. Hal itu dikatakannya saat menerima kunjungan Gubernur Ganjar Pranowo, kemarin.

Menurut Mujiyono, pihak desa bersama warga lainnya sudah menyiapkan logistik dan memastikan pasokan makanan kepada masyarakat yang menjalani isolasi tetap tercukupi hingga 7 Juli 2021 nanti.

Mujiyono menjelaskan, di desanya ada satu RT di Dukuh Ngadipuro yang terpaksa dilakukan penutupan karena 47 orang positif COVID-19. Hal itu terjadi, karena muncul klaster hajatan di dukuh tersebut.

“Yang positif ada 47 orang. Bahasanya bukan lockdown, tapi untuk menutup akses keluar masuk warga karena kita harus melaksanakan seperti itu. Sebab, semakin banyak (melonjak) yang positif. Kemarin sebelum kita tutup itu masih banyak pedagang-pedagang yang keliling itu masuk,” kata Mujiyono.

Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menyatakan, apabila ada warga dalam satu RT terjadi klaster untuk segera mengambil tindakan antisipatif. Salah satunya, dengan menutup akses RT yang masuk zona merah.

Menurut Ganjar, warga lainnya juga bisa membantu dalam hal penyediaan bahan makanan kepada tetangga desa yang sedang menjalani isolasi.

“Ternyata ibu-ibu ini rewang karena ada hajatan. Ibu-ibu ini rewang di kampung. Dugaan saya rewangnya pasti enggak pakai masker sambil bercanda, dan jumlahnya 47 orang positif. Ini satu RW di-lockdown. Dari tindakan ini sudah betul, dan sampai hari ini yang melakukan lockdown lewat RT rasa-rasanya kok tidak ada yang kesulitan makan ya,” ucap Ganjar.

Ganjar lebih lanjut meminta kepada seluruh kepala desa atau lurah di Jateng, agar tidak ragu melakukan penutupan desa atau RT yang terjadi peningkatan kasus atau zona merah. Anggaran desa juga bisa digunakan delapan persen, untuk penanganan COVID-19 di wilayahnya. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaOJK Bagikan Ciri Pinjol Ilegal Agar Diketahui Masyarakat
Artikel selanjutnyaPLN Suntik Tambahan Daya 40 MVA ke Gunung Rajapaksi