Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah melakukan aksi perlindungan bagi anak yatim piatu, yang terdampak pandemi COVID-19 secara terstruktur. Dari data yang ada, jumlah anak yatim piatu akibat pandemi COVID-19 mencapai 9.807 orang.
Wagub Taj Yasin Maimoen mengatakan ada dua langkah atau kebijakan yang akan diambil Pemprov Jateng, untuk membantu dan memberi perlindungan kepada anak-anak yatim piatu. Pernyataan itu dikatakannya saat mengikuti rapat evaluasi penanganan COVID-19 di kantor gubernuran, kemarin.
Gus Yasin menjelaskan, dua kebijakan yang diambil adalah langkah jangka pendek dan jangka panjang. Bahkan, mengajak warga mampu atau memiliki kelebihan materi untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yatim piatu terdampak COVID-19.
Menurutnya, langkah nyata yang dilakukan itu diharapkan mampu mengatasi dan membantu kelompok-kelompok masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
“Jangka pendek kita adalah memberikan bantuan sosial kepada masyarakat atau kepada anak-anak, yang saat ini kehilangan orang tuanya. Baik ibu maupun bapak. Dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, bahkan samapi kabupaten sudah diimbau untuk mengadopsi anak atau mengangkat anak dari anak-anak yang terdampak atas wabah COVID-19 ini. Kami juga ingin mengajak kepada para pelaku usaha, yuk kita bareng-barenglah kita tangani. Toh mereka itu ada di sekeliling kita,” kata Gus Yasin.
Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan pada peringatan HUT ke-71 Jateng, pemprov menyalurkan paket bantuan senilai Rp150 ribu dan diberikan kepada 3.433 anak yatim piatu yang terdampak COVID-19 karena orang tuanya meninggal dunia.
Sebelumnya, Polda Jateng juga meluncurkan program Aku Sedulurmu untuk membantu anak-anak yatim piatu di seluruh Jateng. Polda Jateng membantu 333 anak yatim piatu, yang sebelumnya telah dilakukan pendataan di 35 kabupaten/kota se-Jateng. (Bud)