Semarang, Idola 92,6 FM – Pembelajaran tatap muka yang dimulai pada 30 Agustus 2021 kemarin, mulai dilakukan sejumlah sekolah dan tidak terkecuali SMAN 3 Semarang. Namun, SMAN 3 menggunakan metode pembelajaran tatap muka dan jarak jauh secara bersamaan dalam satu kelas.
Wakil Kepala SMAN 3 Bidang Kurikulum Saroji mengatakan pihaknya sengaja menerapkan dua metode pembelajaran, agar semua siswa mendapatkan pelajaran dalam waktu bersamaan. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di sekolah, Selasa (31/8).
Saroji menjelaskan, pihaknya telah melakukan komunikasi dan metode pembelajaran hybrid menjadi solusi di tengah situasi pandemi COVID-19. Terlebih lagi, siswa tidak ada yang kehilangan momentum pelajaran di kelas.
Menurutnya, sistem pelajaran secara hybrid juga tidak mengurangi antusias siswa menerima materi pelajaran dari guru pengajar.
“Kita menggunakan kombinasi PTM dan PJJ. Satu hari itu kita masukan 12 rombel, dan kita buat dua shift. Shift satu untuk absen 1-18, dan shift kedua absen 19-35. Ketika anak shift satu masuk pembelajarannya tatap muka di sekolah, tapi pada saat yang bersamaan siswa-siswa yang absen 19-35 di rumah itu ikut pembelajaran jarak jauh. Jadi, secara sistem menggunakan live meeting. Jadi, semua anak dalam satu kelas itu mengikuti pembelajaran penuh dalam satu hari,” kata Saroji.
Lebih lanjut Saroji menjelaskan, pada tahap awal pembelajaran tatap muka masih diperuntukkan bagi siswa kelas X. Nantinya, di pekan kedua dan ketiga akan diarahkan untuk siswa kelas XI dan kelas XII.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo yang memantau kegiatan pembelajaran tatap muka di SMAN 3 Semarang mengaku senang, karena sekolah mampu menerjemahkan sistem pembelajaran tatap muka secara aman dan nyaman. Bahkan, di pelaksanaan hari kedua juga masih berjalan dengan lancar.
“Menurut saya, dengan cara begini tidak terjadi situasi yang ramai. Sekolah bisa memenej dengan baik,” ucap Ganjar. (Bud)