Sekolah Menengah di Salatiga Bersiap Gelar Sekolah Tatap Muka

Ganjar Pranowo saat meninjau salah satu sekolah di Kota Salatiga
Gubernur Ganjar Pranowo saat meninjau salah satu sekolah menengah di Kota Salatiga, kemarin.

Semarang, Idola 92,6 FM – Sejumlah sekolah menengah di Kota Salatiga, bersiap untuk menggelar pembelajaran tatap muka pada Juli 2021 nanti. Sejumlah persiapan sudah mulai dilakukan, termasuk mengadakan rapat dengan komite sekolah yang melibatkan orang tua siswa dan juga pelaksanaan simulasi pembelajaran tatap muka.

Kepala SMAN 2 Salatiga Muhammad Sahli mengatakan pihaknya akan memastikan semua sarana prasarana sekolah penunjang pembelajaran tatap muka, sudah siap digunakan untuk mencegah penularan virus Korona. Pernyataan itu dikatakannya saat mendapat kunjungan dari Gubernur Ganjar Pranowo, Rabu (17/3).

Sahli menjelaskan, sebagai rencana dari pembelajaran tatap muka adalah dilakukan pembatasan siswa selama berada di dalam kelas. Yakni, per kelas maksimal berisi 20 siswa. Selain itu, jam pembelajaran hanya maksimal empat jam tanpa istirahat saja di mulai dari pukul 07.00-10.30 WIB.

Menurutnya, pelaksanaan pembelajaran tatap muka masih menunggu petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan setempat.

“Dengan nanti petunjuk kepala dinas kalau sudah ada perintah untuk simulasi, maka segera kita laksanakan simulasi. Karena memang kita sudah siap pada dasarnya sejak dari satgasnya, tenaganya dan juga SOP protokol kesehatan serta peralatan juga sudah kita siapkan,” kata Sahli.

Sementara itu Kepala SMKN 1 Salatiga, Sriyanto mengaku juga telah menyiapkan sejumlah sarana prasarana yang menunjang pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Pihaknya juga telah menyiapkan Satgas COVID-19 tingkat sekolah, yang tugasnya memantau kegiatan siswa dan guru di lingkungan sekolah selalu taat pada protokol kesehatan.

Menurut Sriyanto, pihaknya juga akan menyiapkan kurikulum terpadu pembelajaran tatap muka dan pembelajaran jarak jauh. Sehingga, akan dikombinasikan tidak harus selalu tatap muka atau tidak terus menerus menggelar pembelajaran dalam jaringan (daring).

“Persiapan sarana prasarana yang terkait langsung dengan penanganan COVID-19. Mulai dari pengukuran suhu dengan termogun, hand sanitizer untuk cuci tangan, dan sterilisasi ruang serta alat dengan desinfektan. Kemudian pengaturan jarak tempat duduk siswa,” ujar Sriyanto.

Lebih lanjut Sriyanto juga meminta kerja sama dengan semua pihak untuk mendukung pembelajaran tatap muka. Tidak hanya dari tenaga pendidik dan siswa, tetapi para orang tua dan pihak lain yang berkaitan dengan proses pembelajaran tatap muka untuk mencegah penularan COVID-19. (Bud)

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaMendikbud: Pengembangan Borobudur Tak Boleh Hilangkan Unsur Budaya dan Historis
Artikel selanjutnyaMenyoroti Wacana Amendemen UUD 1945, Apa Implikasinya? Dan Bagaimana Sikap Kita?