Semarang, Idola 92.6 FM – Satgas Covid-19 menyoroti tingkat mobilitas warga yang mengalami peningkatan dalam beberapa pekan terakhir. Peningkatan pergerakan warga itu bahkan disebut sudah menyerupai kondisi mobilitas warga jelang Idulfitri 2021 lalu.
Hal itu dikatakan Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito dalam jumpa pers virtual Kamis 18 November lalu. Wiku menyebut lima titik pusat kegiatan masyarakat mengalami peningkatan.
“Peningkatan terjadi setidaknya pada 5 titik, yaitu: pusat belanja, ritel, dan rekreasi, ruang terbuka publik atau taman, perkantoran, dan lokasi transit,” kata Wiku Adisasmito.
Dikatakan Wiku, dari pantauan jajaran Satgas Covid-19 di berbagai daerah, peningkatan mobilitas yang terjadi saat ini, hampir sama dengan peningkatan mobilitas yang terjadi pada Juli lalu yang telah menyebabkan gelombang kedua Covid-19.
“peningkatan mobilitas saat ini, hampir sama dengan peningkatan mobilitas yang terjadi pada libur Idul Fitri 2021 lalu yang menjadi kenaikan mobilitas tertinggi sepanjang pandemi. Artinya, peningkatan mobilitas ini perlu diwaspadai karena pada periode libur Idul Fitri 2021 lalu, dengan mobilitas yang tinggi tersebut, memicu adanya lonjakan kasus kedua,” ujar Wiku Adisasmito.
Situasi mulai meningkatnya mobilitas warga yang kian tak terkendali, menurut Wiku perlu dikendalikan bersama agar tak memicu lonjakan kasus ke depan. Hal itu bisa dilakukan dengan cara, semua pihak tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berkegiatan dengan tetap disiplin protokol kesehatan.
“Keadaan ini perlu untuk dikendalikan agar tidak memicu kenaikan kasus ke depannya. Dengan cara tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam berkegiatan serta mengurangi mobilitas yang tidak diperlukan. Selain itu, mobilitas yang tinggi ini perlu dibarengi dengan screening Covid-19 dan testing dan juga tetap melaksanakan protokol kesehatan dengan baik,” tutur Wiku Adisasmito.
Dikatakan Wiku, Satgas Covid-19 meminta kepada pemerintah daerah agar lebih giat memberikan edukasi dan sosialisasi pentingnya protokol kesehatan dan mengurangi mobilitas kepada warga. Hal itu untuk mencegah potensi kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia jelang masa Natal dan Tahun Baru. (tim/ade/her)