Semarang, Idola 92.6 FM – Satgas Penanganan Covid-19 meminta Pemerintah Daerah untuk terus meningkatkan sosialisasi penegakan protokol kesehatan Covid-19 kepada warga. Hal itu, seiring dengan semakin menurunnya kesadaran masyarakat dalam menegakkan protokol kesehatan seperti memakai masker. Hal itu tercermin dari pemantauan Satgas Covid-19 dalam sepekan terakhir.
Hal itu dikatakan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam siaran pers virtual, Rabu 17 November lalu.
“Diharapkan pemerintah daerah setempat bersama dengan posko-posko yang dibentuk di bawahnya terus meningkatkan kegiatan pencatatan dan pelaporan di berbagai fasilitas publik khususnya menjelang periode Nataru. Agar setiap potensi penularan Covid-19 dapat dicegah secara dini oleh masyarakat,” kata Wiku Adisasmito.
Dijelaskan Wiku, dalam sepekan terakhir, sebanyak 20,37 persen kabupaten/ kota di Indonesia memiliki tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam memakai masker di bawah 75 persen. Terdapat pula 21 persen kecamatan dan 22 persen desa atau kelurahan secara nasional yang belum sepenuhnya mematuhi aturan protokol kesehatan memakai masker.
“Terkait dengan kepatuhan menjaga jarak dalam sepekan terakhir, terdapat 23,71 persen kabupaten/kota, 23,78 persen kecamatan, dan 21,91 persen desa/ kelurahan secara nasional dengan kepatuhan kurang dari 75 persen total masyarakat yang terpantau,” ujar Wiku Adisasmito.
Meski demikian, menurut Wiku, tingkat kepatuhan warga pada protokol kesehatan di tingkat kabupaten/ kota di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali relatif masih cukup tinggi.
“Baik di wilayah Pulau Jawa-Bali dan non Jawa-Bali tingkat kepatuhan per kabupaten/kota mayoritas sudah cukup tinggi walau masih terdapat keberagaman di tiap pulaunya,” tutur Wiku Adisasmito.
Wiku menambahkan, pemerintah saat ini terus meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat guna menegakkan protokol kesehatan. Hal itu sebagai upaya untuk mencegah terjadinya gelombang ketiga Covid-19 jelang masa Natal dan Tahun Baru. (tim/ade/her)
