Purwakarta, Idola 92.6 FM – Belum tumbuh suburnya iklim literasi menggerakkan Rudy Ramdani Aliruda mendirikan Sanggar Sastra Purwakarta Jawa Barat. Sejak tahun 2007 lalu, Kang Rudy—panggilan akrabnya, yang juga seorang futurulog, mulai bergelut dengan sanggar sastra.
Sejak tahun 2007 pula, ia bersama Sanggar Sastra Purwakarta menginisiasi ekstrakurikuler Sastra dan Teater di beberapa sekolah di Purwakarta, membina dan memfasilitasi Wahana apresiasi sastra bagi pelajar dan guru di Purwakarta. Menulis puisi dan prosa di pelbagai media.
Kemudian, pada tahun 2015, Kang Rudy menginisiasi gerakan warga-menulis karya sastra melalui Penerbitan buku Antologi Puisi Warga Purwakarta Riak Sajak jilid I (2015) dan Riak Sajak jilid II (2016). Beberapa prestasi di ajang penulisan puisi pun diraih Kang Rudy.
Di antaranya: Juara 1 Lomba Puisi Kategori Umum Forum Lingkar Pena Bandung tahun 2005; Tiga Terbaik Sayembara Penulisan Naskah Buku Pengayaan (kategori naskah Puisi) Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional tahun 2007; dan 100 puisi Terbaik Sayembara Puisi Solusi Buku momentum Hari Literasi Dunia 2020.
Sementara, karya tunggal antara lain: Reminisensi pada Mata Bocah (manuskrip-ASAS, 2001), Lalu Badailah (manuskrip-ASAS, 2002), Ibu Puisi (manuskrip-depdiknas, 2007); Kepada Kebahagiaan (manuskrip, 2016), dan Baris Syair untuk Syaira (manuskrip, 2017).
Selengkapnya, mengenal lebih jauh Rudy Ramdani Aliruda, Pendiri Sanggar Sastra Purwakarta Jawa Barat berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Rudy. (yes/ her)
Dengarkan podcast wawancaranya: