Semarang, Idola 92,6 FM – Dinas Kesehatan Jawa Tengah menyatakan, Asrama Haji Donohudan sudah siap menjadi Rumah Sakit Darurat COVID-19 setelah Kementerian PUPR menyelesaikan infrastruktur penunjangnya. Nantinya, RSDC Donohudan mampu menampung 350 pasien dengan gejala sedang.
Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo mengatakan Kementerian PUPR sudah menyelesaikan penataan infrastruktur Asrama Haji Donohudan di Kabupaten Boyolali, yang dikonversi menjadi RSDC guna mengurangi tingkat keterisian rumah sakit rujukan di wilayah Solo Raya. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantor gubernuran, Senin (2/8).
Menurut Yulianto, pemprov juga telah melakukan rekrutmen terhadap tenaga kesehatan untuk ditempatkan di RSDC Donohudan.
Yulianto menjelaskan, RSDC Donohudan juga telah dilengkapi dengan fasilitas oksigen sentral di setiap tempat tidur perawatan. Sehingga, RSDC Donohudan sudah dianggap representatif dalam merawat dan menangani pasien COVID-19 dengan gejala sedang.
“Mulai membuka RDSC yang ada di Asrama Haji Donohudan, dan hari ini sudah mulai. Mungkin running itu mungkin baru 2-3 hari lagi, tapi ini sudah siap sebenarnya. Kapasitasnya sekitar 350 tempat tidur. Itu nanti yang COVID-19 gejala sedang. Kalau gejala berat, tetap kita refer ke rumah sakit rujukan,” kata Yulianto.
Lebih lanjut Yulianto menjelaskan, penataan Asrama Haji Donohudan Boyolali menjadi RSDC itu berdasarkan hasil supervisi dari Kementerian Kesehatan dalam penanganan pasien terpapar COVID-19 di wilayah Jateng. Utamanya, dalam menekan dan mengurangi angka kematian pasien COVID-19 dengan gejala sedang.
“RSDC juga dilengkapi dengan high care unit dan laboratorium,” pungkasnya. (Bud)