Semarang, Idola 92,6 FM – Bursa Efek Indonesia menggelar Public Expose 2021 secara virtual, yang merupakan bagian dari peringatan 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia. Public Expose 2021 digelar selama lima hari, dan diikuti 50 perusahaan tercatat.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan paparan publik ini menjadi wadah yang tepat, bagi perusahaan tercatat dan investor untuk berinteraksi langsung dan berbagai informasi. Pernyataan itu dikatakannya saat membuka Public Expose 2021 secara daring, kemarin.
Inarno menjelaskan, paparan publik menjadi momentum yang tepat untuk mengenal kondisi keuangan perusahaan tercatat. Selain itu juga, menjadi ajang edukasi bagi calon investor dan ikut bermain di pasar modal. Sebab, saat ini jumlah investor saham di BEI sudah melampaui 2,5 juta SID saham.
Menurutnya, paparan publik juga bisa menambah basis investor lokal ke depannya dan meningkatkan transaksi serta likuiditas di pasar modal.
“Public expose merupakan kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia, untuk memfasilitasi perusahaan tercatat dalam memenuhi peraturan pencatatan Bursa Efek Indonesia nomor 1E terkait kewajiban perusahaan tercatat untuk menyelenggarakan public expose sekurang-kurangnya satu kali dalam setahun. Oleh karena itu, public expose ini menjadi wadah yang tepat bagi perusahaan tercatat dan investor untuk dapat saling berinteraksi langsung serta berbagi informasi dan pemahaman mengenai kondisi dan kinerja perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia,” kata Inarno.
Lebih lanjut Inarno menjelaskan, sejak 2019 lalu penyelenggaraan paparan publik telah mengadopsi teknologi pertemuan daring dan real time. Sedangkan penyelenggaraan secara virtual, mulai dilakukan pada 2020 kemarin.
“Tahun 2021 ini adalah tahun ketiga penyelenggaraan Public Expose LIVE yang mencerminkan kesiapan strategi digital BEI, dalam menjawab tantangan di masa pandemi,” pungkasnya. (Bud)