Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah menginginkan produk UKM yang dimiliki pondok pesantren bisa diterima masyarakat luas, tidak hanya pasar dalam negeri saja tetapi juga mancanegara. Oleh karena itu, produk UKM buatan pondok pesantren harus baik dari segi kemasan maupun kualitas dan memiliki perizinan.
Wagub Taj Yasin Maimoen mengatakan banyak produk UKM dari pondok pesantren yang sudah dihasilkan, mulai dari kerajinan tangan hingga kuliner. Pernyataan itu dikatakannya saat meninjau pameran produk kuliner hasil UKM pondok pesantren di Kabupaten Rembang, baru-baru ini.
Gus Yasin menjelaskan, produk UKM dari pondok pesantren di Rembang itu merupakan hasil binaan dan pelatihan dari Dinas Koperasi dan UMKM Jateng. Semuanya diberi pelatihan, untuk bisa membuat dan menghasilkan produk berkualitas untuk dijual.
Menurut Gus Yasin, pelatihan yang diberikan tidak hanya sekadar cara membuat dan mengolah tetapi juga proses pengemasan untuk menarik minat pembeli.
“Pondok pesantren ini punya pasar sendiri, digawe konvensional yo iso atau dengan marketplace atau titip jual ke minimarket. Tapi biasanya ditanya soal kemasannya, kualitasnya bagaimana dan juga izinnya,” kata Gus Yasin.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Ema Rachmawati menambahkan, selain memberikan pelatihan bagaimana proses pengemasan yang baik itu pihaknya juga mengajarkan bagaimana mengurus perizinannya hingga perizinan sertifikasi halal.
Menurutnya, apabila produk UKM dari pondok pesantren setelah dikurasi dan dinyatakan layak akan dipajang di galeri UMKM di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang maupun di Bandara Internasional Yogyakarta.
“Ini adalah bentuk intervensi dan fasilitasi dari pemerintah kepada teman-teman UKM, agar bisa memasarkan produknya sehingga produknya diterima pasar,” pungkasnya. (Bud)