Semarang, Idola 92,6 FM – Pertamina Jawa Bagian Tengah memberikan dukungan program vaksinasi yang sedang berjalan, guna proses pemulihan sektor ekonomi akibat dampak pandemi COVID-19. Pertamina juga telah menyertakan 400 pekerjanya, mengikuti program vaksinasi sesuai arahan dari pemerintah.
Unit Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Jawa Bagian Tengah Brasto Galih Nugroho mengatakan program vaksinasi yang digelar pemerintah itu, dalam rangka percepatan pemulihan di masa pandemi. Pernyataan itu dikatakannya usai mengikuti vaksinasi di sentra vaksinasi yang diadakan Kementerian BUMN dan Kementerian Kesehatan di Kompleks PRPP Semarang, Minggu (22/3).
Brasto menjelaskan, Pertamina memberikan dukungan penuh terhadap program vaksinasi yang saat ini sedang berjalan. Pihaknya juga telah mengerahkan seluruh pegawai Pertamina Jawa Bagian Tengah bersama pensiunan Pertamina dan lansia untuk ambil bagian dari program vaksinasi pemerintah.
Menurut Brasto, sebagian dari pegawai Pertamina Jawa Bagian Tengah juga telah mendapatkan suntikan vaksin yang dilakukan Dinas Kesehatan Kota Semarang dan Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali awal Maret 2021 kemarin.
“Sebagai BUMN yang bergerak di bidang pemenuhan kebutuhan energi, Pertamina sangat menyambut baik program vaksinasi yang dicanangkan pemerintah. Dengan adanya program vaksinasi, tentunya akan mempercepat proses pemulihan kondisi pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama satu tahun ini. Tentu vaksinasi yang saat ini sedang dilaksanakan, memberikan harapan kepada seluruh masyarakat dan sektor ekonomi untuk kembali pulih,” kata Brasto.
Brasto lebih lanjut menjelaskan, meskipun program vaksinasi saat ini sudah dan masih berjalan tetapi protokol kesehatan tetap harus diperhatikan. Sehingga, seluruh pegawai Pertamina dan operator SPBU tetap diingatkan untuk mematuhi protokol kesehatan selama masa pandemi masih berlangsung.
“Pertamina tetap mengedepankan protokol kesehatan di seluruh fasilitas penyaluran BBM dan elpiji. Mulai dari penggunaan masker, pembatasan jarak interaksi fisik, mencuci tangan dan membatasi mobilitas serta menjauhi kerumunan,” pungkasnya. (Bud)
