Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah akan mengupayakan pemberian pelatihan keterampilan kerja, kepada anak-anak yatim piatu yang berusia 13-18 tahun dan terdampak pandemi COVID-19. Sehingga, tidak hanya sektor pendidikannya saja yang dibantu tetapi juga bidang lain untuk bekal di masa depan.
Wagub Taj Yasin Maimoen mengatakan bagi anak-anak yatim piatu yang berada di jenjang pendidikan SMA sederajat diupayakan mendapat bantuan pelatihan keterampilan kerja. Tujuannya, saat lulus sekolah bisa menerapkan keterampilan yang didapat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pernyataan itu dikatakannya usai memimpin rapat soal rencana aksi penanganan anak yatim piatu terdampak pandemi di kantornya, baru-baru ini.
Gus Yasin menjelaskan, anak-anak yatim piatu yang orang tuanya meninggal dunia karena terpapar COVID-19 harus mendapatkan prioritas tersebut. Sebab, anak-anak itu mengalami kejadian yang tergolong sebagai bencana.
Menurutnya, pemberian pelatihan keterampilan kerja bisa difasilitasi dinas-dinas tertentu yang memang memiliki kemampuan tersebut.
“Ada pelatihan-pelatihan yang mungkin bisa diambil alih oleh Dinas Koperasi maupun Dinas Perdagangan atau Dinas Tenaga Kerja. Ini harus disiapkan. Mereka harus menjadi skala prioritas ketika ada pelatihan-pelatihan. Saya pikir di setiap dinas sudah ada itu anggarannya, tinggal bagaimana kita mengoptimalkan alokasi tersebut untuk memprioritaskan adik-adik kita anak-anak kita yang saat ini mengalami bencana terpapar COVID-19,” kata Gus Yasin.
Lebih lanjut Gus Yasin menjelaskan, pemberian keterampilan kerja kepada anak-anak yatim piatu terdampak pandemi itu akan memersiapkannya memasuki dunia kerja. Tidak hanya menjadi pekerja di perusahaan atau pabrik saja, tetapi juga bisa membuka usaha sendiri atau berwirausaha.
“Ini harus jadi spirit bagi kita semua, agar nanti pelatihan yang diberikan itu dapat dimanfaatkan di masa depan,” pungkasnya. (Bud)