Semarang, Idola 92,6 FM – Pemprov Jawa Tengah mendorong perusahaan-perusahaan besar atau dunia usaha, untuk membantu dan bergotong royong menyumbang alat kesehatan kepada rumah sakit rujukan COVID-19. Tujuannya, agar pasien dengan gejala sedang dan berat bisa tertangani dan tertolong.
Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan upaya gotong royong dengan melibatkan dunia usaha atau perusahaan itu, dalam rangka menurunkan angka penularan dan menekan angka kematian akibat COVID-19. Pernyataan itu dikatakannya saat menerima bantuan dari Stapa Center Mitra Sampoerna Untuk Indonesia di lobi gubernuran, Jumat (9/7).
Ganjar menjelaskan, bantuan peralatan medis yang disumbangkan dunia usaha maupun perusahaan akan bermakna dan bisa dimanfaatkan rumah sakit rujukan COVID-19 di saat terjadi kenaikan kasus COVID-19 cukup tinggi. Oleh karena itu, pemerintah menanti dukungan dan kerja sama dari pelaku usaha dalam membantu rumah sakit yang menangani pasien COVID-19.
“Saya terima kasih dari dunia usaha ya, ini membantu kita high flow nasal drager. Jadi sebelum masuk ICU dengan adanya alat ini tentu sangat bermanfaat. Maka kalau kita melihat spirit gotong royong seperti ini, tentunya kita lega. Sehingga pemerintah wajib hukumnya bekerja, dunia usaha ikut membantu untuk melakukan solusi dan harapan kita masyarakatnya nanti taat pada prokesnya. Sehingga, lebih banyak dia bisa tinggal di rumah. Maka percepatan penanganan akan bisa kita lakukan,” kata Ganjar.
Sementara itu Direktur Stapa Center Mitra Sampoerna Untuk Indonesia Agus Rohmatullah menambahkan, pihaknya sebagai pelaku usaha atau perusahaan tidak bisa tinggal diam melihat pemerintah bekerja sendiri dalam menangani pandemi COVID-19. Oleh karena itu, pihaknya mencoba turun tangan dengan memberi bantuan sesuai kemampuan dan yang dibutuhkan Pemprov Jateng.
Menurutnya, perusahaan tergerak ikut mendukung dan menolong pemerintah di masa kritis saat ini untuk menyelematkan pasien yang terpapar COVID-19:
“Kita menyerahkan high nasal satu unit, karena ini alat untuk bantu pernafasan pertama ketika pasien itu saturasi oksigennya sudah menurun. Dan ini sangat membantu menurunkan angka mortalitas pasien yang sudah sesak nafas,” ucap Agus.
Lebih lanjut Agus menjelaskan, selain menyerahkan bantuan alat high flow nasal untuk alat bantu pernafasan pihaknya juga menyerahkan alat pelindung diri (APD) bagi perawat dan masker N-95 serta alat kompresor satu unit. (Bud)