Semarang, Idola 92,6 FM – Pemkab Grobogan meminta kepada Pemprov Jawa Tengah, agar diajukan ke Kementerian Kesehatan untuk penambahan pengiriman alokasi vaksin lebih banyak. Sebab, kuota vaksin yang diterima tidak sebanding dengan banyaknya jumlah penduduk sasaran di Grobogan.
Bupati Grobogan Sri Sumarni mengatakan capaian program vaksinasi di daerahnya bisa dibilang rendah, karena memang alokasi vaksin yang diterima tidak sebanding dengan jumlah penduduknya. Pernyataan itu dikatakannya saat mendampingi Gubernur Ganjar Pranowo memantau pelaksanaan vaksinasi masal di dua lokasi, kemarin.
Sri Sumarni menjelaskan, karena alokasi vaksin yang diterimanya dari Kementerian Kesehatan jumlahnya tidak mencukupi itu pihaknya meminta bantuan ke TNI/Polri hingga anggota DPR RI. Yakni, membantu dalam percepatan program vaksinasi untuk bisa mencapai herd immunity.
Menurutnya, antusiasme warga Grobogan cukup tinggi tetapi belum diimbangi dengan ketersediaan vaksin yang memadai.
“Program vaksinasi saat ini baru 36,96 persen yang (dosis) pertama. Kalau yang dosis kedua baru 15,96 persen. Kalau mau mencapai 50 persen masih jauh. Kemarin saya dengan Pak Ganjar waktu vicon, saya minta diperhatikan karena penduduk di Grobogan hampir 1,5 juta orang. Kalau ini pembagiannya tidak proposional, pasti kita ketinggalan terus. Makanya saya minta diperhatikan,” kata Sri Sumarni.
Lebih lanjut Sri Sumarni menjelaskan, pemkab tidak meminta jenis vaksin tertentu untuk percepatan program vaksinasi. Sebab, jenis vaksin apapun yang diberikan pemerintah akan membantu dalam percepatan program vaksinasi.
“Kalau ketersediaan vaksin kita mencukupi dan lebih dari cukup, kita bisa gaspol dan setiap hari keliling desa melakukan vaksinasi. Jadi kita bisa jemput bola, mana warga yang belum divaksin,” pungkasnya. (Bud)