Semarang, Idola 92,6 FM – Kementerian ESDM menargetkan pada 2030 mendatang, sudah ada 13 juta unit kendaraan listrik yang dipergunakan masyarakat. Baik berupa sepeda motor, maupun mobil listrik.
Tenaga Ahli Kementerian ESDM Bidang Ketenagalistrikan Sripeni Inten Cahyani mengatakan pemerintah saat ini terus mendorong ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB), tidak hanya bagi pengusaha saja tetapi masyarakat Indonesia untuk tertarik menggunakan kendaraan listrik. Pernyataan itu dikatakannya di sela peninjauan ke pabrik otomotif di Kota Semarang, belum lama ini.
Sripeni menjelaskan, sesuai dengan Grand Strategi Energi Nasional dalam upaya pengurangan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) sebesar enam juta Kilo Liter (KL) per tahun maka penggunaan kendaraan listrik terus didorong dan dikembangkan. Selain itu, juga untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca sebesar 7,23 juta ton CO2e.
“Dalam rangka mendukung percepatan penggunaan kendaraan bermotot listrik berbasis baterai atau dikenal KBLBB, Kementerian ESDM telah menerbitkan Permen ESDM Nomor 13 Tahun 2020 tentang Penggunaan Infrastruktur Pengisian Listrik untuk Kendaraan Bermotor Berbasis Baterai,” kata Sripeni.
Sementara itu Gubernur Ganjar Pranowo menambahkan, pemprov akan membahas soal penggunaan bus listrik sebagai transportasi umum di Jawa Tengah. Sebab, transportasi yang ramah lingkungan harus mendapat dukungan semua pihak.
Menurutnya, sudah saatnya ada gerakan untuk mengurangi polusi udara yang dihasilkan dari kendaraan berbahan bakar fosil.
“Mungkin yang kita mau dorong itu mobil, termasuk di Dinas Perhubungan kita itu bus. Maka kita sudah penjajakan dengan beberapa penyedia untuk bus listrik, sehingga harapan kita bus-bus kota itu semuanya bisa diganti dengan listrik. Kalau itu terjadi, rasa-rasanya kita bernafas lebih lega lagi,” ucap Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, sistem transportasi hijau ramah lingkungan harus dikembangkan dan menjadi bagian dari kehidupan manusia zaman sekarang. (Bud)