Semarang, Idola 92,6 FM – BPS Jawa Tengah mencatat, nilai ekspor produk pada Agustus 2021 sebesar USD 967,60 juta. Capaian itu naik 18,56 persen, bila dibandingkan nilai ekspor pada Juli 2021.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Jateng Arjuliwondo mengatakan kenaikan nilai ekspor pada Agustus 2021, karena kenaikan ekspor barang non migas yang naik 12,07 persen dan barang migas naik 167,82 persen. Pernyataan itu dikatakan secara virtual, kemarin.
Arjuliwondo menjelaskan, nilai ekspor non migas pada Agustus 2021 sebesar USD 885,03 juta dan ekspor migas sebesar USD 82,57 juta. Bila disandingkan dengan periode yang sama pada 2020, capaian ekspor Jateng mengalami peningkatan. Yakni 46,91 persen atau sebesar USD 658,64 juta pada Agustus 2020.
Menurutnya, kondisi tersebut menunjukkan bahwa ekonomi dalam negeri sudah mulai bangkit.
“Yang mengalami kenaikan yang pertama pakaian dan aksesoris, itu mengalami kenaikan USD 22,53 juta disusul perabot lampu sampai dengan bahan kimia organik. Ini yang mengalami kenaikan dari Juli 2021 ke Agustus 2021. Total ekspor Jawa Tengah pada periode Januari-Agustus 2021 ini mengalami kenaikan 27,28 persen, jika kita bandingkan dengan periode Januari-Agustus 2020,” kata Arjuliwondo.
Lebih lanjut Arjuliwondo menjelaskan, ada lima negara tujuan ekspor Jateng sebagai penyokong kebangkitan ekonomi. Yakni Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok dan negara di Uni Eropa serta Asia Tenggara.
“Amerika Serikat pasarnya paling besar, karena nilainya mencapai USD 2.468,71 juta selama Januari-Agustus 2021. Kemudian disusul Jepang dengan USD 571,17 juta, dan Tiongkok sebesar USD 432,00 juta,” pungkasnya. (Bud)
