Semarang, Idola 92,6 FM – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Tengah mengutuk aksi terorisme yang terjadi di depan gereja katedral di Makassar, dan aksi penyerangan di Mabes Polri belum lama ini. Aksi terorisme yang terjadi belakangan ini, merusak hubungan baik antarmanusia maupun antaragama.
Ketua MUI Jateng KH Ahmad Darodji mengatakan aksi terorisme yang terjadi di depan gereja katedral di Makassar pada Minggu (28/3) kemarin, merugikan umat Islam. Pernyataan itu dikatakannya saat ditemui di kantornya, Jumat (2/4).
Darodji menjelaskan, semua orang mengutuk aksi terorisme yang terjadi di Makassar maupun di Mabes Polri. Karena, para pelaku terorisme menerapkan secara salah kaprah soal arti dari jihad. Sebab, jihad bukan berperang tetapi berjuang dan jihad harus dikembalikan ke makna aslinya.
Menurut Darodji, saat ini yang harus dilakukan adalah mengkampanyekan Islam damai.
“Terorisme itu akan merusak hubungan kita. Ukhuwah kita jelas rusak karena masalah ini. Satu orang berbuat salah, satu orang bunuh diri kecurigaan kepada umat Islam akan merugikan kita. Kasihan yang tidak berbuat, dan bahkan kasihan yang menjadi korban. Kita harapkan tidak ada lagi, karena Islam itu dikembangkan rahmatan lil alamin,” kata Darodji.
Lebih lanjut Darodji menjelaskan, dampak dari aksi teror yang mengatasnamakan Islam dianggap merugikan. Sebab, selain menimbulkan korban jiwa juga memunculkan kecurigaan terhadap umat Islam.
“Orang Islam itu disuruh tebar kasih sayang, bukan terorisme atau ketakutan. Ayo kembalikan pada ide kita, pada komitmen menjaga Islam aslinya. Wujudkan itu dengan cara bagus, dan berdakwah yang sesuai,” pungkasnya. (Bud)