Semarang, Idola 92,6 FM – Kementerian Kesehatan sudah mengirimkan 70 orang perawat dari Politeknik Kesehatan Semarang, dan dibantu 38 dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) untuk ikut menangani pasien dengan gejala yang terpapar COVID-19 di Kabupaten Kudus. Kemenkes juga telah mengirimkan sebuah armada mobil PCR dari Yogyakarta, untuk membantu peningkatan testing terhadap masyarakat Kudus.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penanganan peningkatan kasus COVID-19 di Kudus harus dilakukan secara masif, tidak bisa dibebankan Pemkab Kudus saja. Pernyataan itu dikatakan saat bertemu Gubernur Ganjar Pranowo di Puri Gedeh, belum lama ini.
Budi menjelaskan, ada beberapa hal yang harus dibenahi dalam pengendalian peningkatan kasus COVID-19 di Kudus. Salah satunya tekanan di rumah sakit harus dikurangi, terutama pasien dengan kondisi berat atau bergejala dikirim ke Semarang.
Menurut Budi, para tenaga kesehatan di Kudus juga harus dijaga dengan penempatan di hotel yang ditunjuk atau asrama sebagai tempat tinggal sementara. Tujuannya, agar tetap terjaga dan tidak terpapar saat pulang kerja ke lingkungan tempat tinggalnya.
“Yang jangka pendek memang tekanan di rumah sakit harus dikurangi, dengan cara saya minta kalau yang berat-berat langsung dikirim ke Semarang saja, supaya mengurangi tekanan rumah sakit dan tenaga kesehatan di Kudus. Karena sudah banyak sekali yang terpapar tenaga kesehatannya, coba tolong dijaga bukan lingkungan rumah sakitnya tapi lingkungan keluarganya,” kata Budi.
Gubernur Ganjar Pranowo menambahkan, untuk saat ini persoalan kekurangan tenaga kesehatan di Kudus sudah tertangani dengan bantuan dari Pemprov Jateng dan Kementerian Kesehatan. Pemprov juga telah meminta Pemkab Kudus, untuk membuat tempat isolasi terpusat dan menangani masyarakat yang terpapar tanpa gejala dalam satu tempat.
Menurut Ganjar, apabila Pemkab Kudus kekurangan tempat bisa dikirim ke Semarang maupun di Asrama Haji Donohudan.
“Tugas saya melakukan pembinaan. Maka saya minta pak bupati enggak perlu ragu kalau kemudian harus dilakukan tindakan tertentu, lakukan saja. Kalau ada kompetensi-kompetensi yang kurang, cari kompetensi yang ada agar keputusannya bisa cepat. Sehingga, semua bisa berjalan,” ujar Ganjar.
Lebih lanjut Ganjar menjelaskan, tim dari pemprov sudah berada di Kudus untuk meneliti peningkatan kasus dan ada tidaknya varian baru. Pihaknya juga memberi apresiasi kepada TNI/Polri, karena telah ikut turun tangan membantu mengendalikan kasus COVID-19 di Kudus. (Bud)