Mengenal Upaya Penyelamatan Penyu di Cilacap bersama Jumawan

Jumawan
Jumawan Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap. (Photo dok Jumawan)

Cilacap, Idola 92.6 FM – Pada 2018, merupakan awal mulai Jumawan yang sekarang dikenal sebagai Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap merawat penyu. Apalagi selama ini, penyu-penyu sering singgah di lingkungannya sekitar Pantai Sodong Cilacap. Melihat warga dan nelayan memungut telur penyu untuk diperjual belikan, hati Jumawan tergerak. Ia mulai sibuk mencari cara agar telur penyu bisa menetas dan akhirnya bisa dilepas kembali ke pantai.

Jumawan yang juga sebagai Kepala Urusan Umum dan Perencanaan Desa Karangbenda menyadari bahwa masyarakat sekitar dan nelayan sudah terbiasa mengambil telur penyu untuk dijual. Untuk menyelamatkan telur-telur penyu yang diambil para pemburu telur penyu, lelaki kelahiran Cilacap 31 Desember 1992 itu mendekati secara personal bahkan mengeluarkan uang pribadi untuk membeli telur-telur itu seharga Rp1.000 per butir.

Usahanya terus membuahkan hasil. Pada 2020, ada 142 tukik yang dilepaskan ke laut dan kelompoknya mendapat bantuan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) dari PT Pertamina Marketing Operasional Region IV berupa bangunan tempat penangkaran penyu seluas 2.440 meter persegi. Pada 2021, di penangkaran itu terdapat 31 penyu berusia 11 bulan dan 3 penyu lainnya yang dirawat sebagai sarana edukasi bagi generasi muda dan akan dilepasliarkan.

Menurut cerita, jika ada penyu yang mau mendarat dan bertelur di pantai, maka menjadi pertanda bahwa lingkungan dan alam di sekitar pantai itu masih bersih-alami.

Lantas, bagaimana kondisi penyu dan upaya konservasi yang dilakukan di Pantai Sodong Cilacap Jawa Tengah? Selengkapnya, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Jumawan, Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap. (yes/her)

Dengarkan podcast wawancaranya:

Ikuti Kami di Google News