Bandung, Idola 92.6 FM – Meski jalan mengajak warga membaca buku, tidak mulus tapi ia tak putus asa. Ia tak menyerah. Sampai akhirnya, anak-anak, dan orang dewasa termasuk orangtua mau membaca.
Sosok itu adalah Rudiyat atau biasa dipanggil Mang Yayat, pegiat literasi dan pendiri Yayasan Rumah Kreatif Sehati dari Pasirhuni Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Mang Yayat berhasil memadukan antara buku dan jualan tahu. Semua berawal dari belasan tahun yang lalu, saat ia menjual tahu keliling. Karena prihatin melihat kondisi anak muda yang dijumpai saat menjajakan dagangannya, hati Mang Yayat tergerak. Ia membayangkan bahwa kehidupan mereka bisa berubah dari membaca. Sejak saat itu, Mang Yayat berjualan tahu sembari membawa buku-buku untuk dibaca pembelinya.
Perlahan tapi pasti, usaha Mang Yayat berhasil. Warga mulai tertarik untuk membaca. Mang Yayat tidak hanya mengajak warga desa Pasirhuni untuk membaca tapi juga merambah ke Kampung Ciawitali. Usaha menggelorakan baca buku berhasil. Sementara usaha tahu yang ia geluti, juga sukses.
Atas kerja kerasnya itu, Mang Yayat menerima penghargaan Nugra Jasadarma Pustaloka sebagai pustakawan terbaik dari Perpustakaan Nasional di Jakarta pada tahun 2013. Tidak hanya itu, ia bersama 38 pegiat literasi lainnya diundang Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2017.
Saat ini, lelaki kelahiran Bandung, 5 Maret 1978 itu mempunyai koleksi lebih dari 6.000 buku. Kegiatan berjualan tahu sambil membawa buku pun, terus digeluti untuk menyebar semangat literasi di samping menghidupi keluarganya. Pandemi Covid-19 tidak menghalanginya berbagi ilmu.
Selengkapnya, mengenal aktivitas meningkatkan minat baca di Bandung dengan memadukan antara buku dan jualan tahu, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Rudiyat, pegiat literasi dan Pendiri Yayasan Rumah Kreatif Sehati dari Pasirhuni Kecamatan Cimaung Kabupaten Bandung Jawa Barat. (yes/ her)
Dengarkan podcast wawancaranya: