Jakarta, Idola 92.6 FM – Seorang profesor riset di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) baru-baru ini berinovasi mengembangkan cat antiradar berbasis teknologi nuklir. Ia adalah Wisnu Ari Adi, periset yang sebelumnya berkarir di Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Beberapa waktu lalu, ia dan tim menggunakan fasilitas radar uji KRI Amboina-503. Kapal perang milik TNI-AL itu biasanya digunakan untuk mengangkut tank amfibi. Hasilnya, dari yang seharusnya mendeteksi tiga kapal berjalan, yaitu kapal pemandu dan dua kapal besi, ternyata yang terdeteksi radar hanya dua objek. Kapal besi yang dilumuri cat antiradar lolos dari pemantauan.
Hasil pengujian tersebut memperkuat pengujian sebelumnya yang dia lakukan pada 2019. Saat itu satu unit kapal patroli keamanan laut (patkamla) berukuran 15 meter dilapisi cat antiradar. Wisnu melakukan riset sejak tahun 2021. Dalam pengembangan risetnya, Wisnu berupaya menghasilkan kemampuan menyerap gelombang radar yang maksimal dengan lapisan cat setipis-tipisnya agar bisa lebih efisien.
Selengkapnya, mengenal inovasi cat antiradar berbasis teknologi nuklir, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Wisnu Ari Adi, profesor riset di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). (yes/ her)
Dengarkan podcast wawancaranya: