Semarang, Idola 92.6 FM – Era kendaraan listrik diperkirakan datang lebih awal. Elektrifikasi dipercepat oleh tuntutan konsumen yang bergeser ke arah mobilitas yang berkelanjutan. Dalam analisis Kompas (22/11), Indonesia berambisi menjadi pemain penting industri kendaraan listrik di rantai pasok global sekaligus mengembangkan pasar dalam negeri guna menekan emisi karbon.
Namun, di tengah pertumbuhan adopsi kendaraan listrik, Indonesia mesti berpacu untuk mengejar ambisi itu. Sebab, peluang Indonesia menjadi pemain penting di industri kendaraan listrik global dinilai besar. Selain sumber bahan baku utama baterai listrik, seperti nikel, kobalt, dan mangan, Indonesia juga memiliki potensi pasar yang besar.
Lantas, memahami keunikan dan kelebihan Indonesia dalam peta industri mobil listrik, seberapa besar peluang Indonesia dalam supply change secara global? Dalam peta positioning dan advantage Indonesia dalam industri mobil listrik dunia, di manakah posisi kita?
Untuk memperoleh gambaran atas persoalan ini, radio Idola Semarang berdiskusi dengan beberapa narasumber, yakni: Tauhid Ahmad (Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF)); Idoan Marciano (Peneliti spesialis teknologi energi dan kendaraan listrik Institute for Essential Services Reform (IESR)); dan Prof Mochamad Ashari (Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya). (her/yes/ao)
Simak podcast diskusinya: