Memahami Fenomena Cuaca Ekstrem di Musim Kemarau bersama BMKG

Miming Saepudin
Miming Saepudin Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG. (photo dok Miming)

Semarang, Idola 92.6 FM – Dalam sepekan terakhir, cuaca ekstrem melanda sejumlah wilayah di Indonesia. Hujan datang pada saat kita memasuki musim kemarau. Hingga istilah Juni berasa Januari, terlontar diberbagai perbincangan antar teman mengingat meski bulan Juni, tapi hujan terus mengguyur di sejumlah daerah. Tak terkecuali di Kota Semarang dan kota-kota lainnya di Jawa Tengah.

Seorang pendengar radio Idola, FX Domo warga Kaliwungu Kendal menanyakan hal ini. Kenapa akhir-akhir ini sering hujan dan mendung padahal biasanya bulan Juni, sudah memasuki musim panas.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca hari ini, Kamis 24 Juni 2021. Info tersebut disampaikan melalui laman resmi BMKG di web.meteo.bmkg.go.id.

Ilustrasi Cuaca Ekstrem BMKG
Ilustrasi/BMKG

Diperkirakan, hujan lebat berpotensi turun di 19 wilayah di Indonesia yang dapat disertai angin kencang serta petir/kilat.

Wilayah yang berpotensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang adalah: Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Aceh, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Bali, NTB, Kalteng, Kaltim, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.

Selengkapnya mengenai fenomena hujan ekstrem yang kerap terjadi di tengah musim kemarau saat ini, berikut ini wawancara radio Idola Semarang bersama Koordinator Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin. (yes/her)

Dengarkan podcast wawancaranya:

Ikuti Kami di Google News
Artikel sebelumnyaBagaimana Mendorong Akselerasi Penyerapan Anggaran Covid-19 di Daerah?
Artikel selanjutnyaPolri Siap Sambut Program Sejuta Vaksin Pada Juli Nanti