Semarang, Idola 92,6 FM – KSOP Pelabuhan Tegal bersama Dinas Kesehatan setempat menggelar Rapid Test Antigen kepada seluruh nelayan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal, Minggu (9/5) kemarin. Hal itu dilakukan, untuk memastikan tidak ada nelayan yang terpapar COVID-19.
Kepala KSOP Pelabuhan Tegal Fatah Yasin mengatakan pelabuhan di wilayahnya merupakan pelabuhan besar, yang ada di Jawa Tengah dan cukup padat dengan lalu lalang kapal nelayan. Ada 400 kapal nelayan yang mendarat di Pelabuhan Tegal, usai berlayar ke sejumlah daerah di Indonesia.
Menurut Fatah, kapal-kapal nelayan itu sebelumnya berlayar ke Kalimantan atau Banjarmasin dan Jakarta.
Fatah menjelaskan, dari 400 kapal nelayan yang merapat itu ada 150 anak buah kapal (ABK) yang turun ke darat. Kebanyakan dari ABK yang turun atau masih berada di kapal tidak memakai masker dan tidak menjaga jarak, sehingga berpotensi terjadi penularan COVID-19.
Oleh karena itu, pihaknya bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tegal menggelar Rapid Test Antigen masal kepada para nelayan maupun ABK.
“Ada 400 kapal yang merapat di Pelabuhan Tegal, dan 40 persennya itu kapal-kapal dari Jakarta. ABK-nya itu mulai dari Brebes, orang-orang Tegal sampai Pekalongan. Semuanya sudah dites dan Alhamdulillah negatif. Ada satu yang positif, itu nelayan yang dari darat,” kata Fatah.
Lebih lanjut Fatah menjelaskan, pemeriksaan kepada para nelayan dan ABK dilakukan guna mengantisipasi paparan COVID-19 di Pelabuhan Kota Tegal. Bagi nelayan yang terpapar COVID-19, bisa dilakukan perawatan dan pemisahan untuk mencegah terjadinya penularan.
“Yang terpapar ada satu, itu nelayan darat bukan ABK. Kontrol ini kami lakukan, karena mereka sering berkeliling ke sejumlah daerah,” jelasnya.
Sebelumnya diwartakan, ada 13 ABK kapal asing yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan merapat di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap. Seluruh ABK dari kapal pengangkut gula rafinasi itu, saat ini sedang menjalani perawatan dan isolasi di RSUD Cilacap. Sedangkan ABK lainnya yang negatif COVID-19 masih menjalani isolasi mandiri di atas kapal, dan tidak perbolehkan turun. (Bud)