Semarang, Idola 92,6 FM-Ekspor dan impor Jawa Tengah terus membaik sepanjang 2021, dan BPS mengindikasikan bahwa kinerja ekspor dan impor menunjukkan tren peningkatan. Peningkatan ekspor dan impor Jateng, tidak lepas dari terkendalinya penanganan COVID-19 untuk perbaikan ekonomi.
Pelaksana tugas Kepala BPS Jateng Sentot Bangun Widoyono mengatakan neraca perdagangan luar negeri pada September 2021 mengalami peningkatan sebesar USD149,68 juta, atau naik mencapai USD1.025,66 juta. Pernyataan itu dikatakannya secara daring, kemarin.
Sentot menjelaskan, ada lima komoditas yang menyumbang kenaikan nilai ekspor Jateng. Yakni kayu dan barang dari kayu, alas kaki, produk kimia, pakaian dan asesorisnya serta sayuran.
Menurutnya, total ekspor migas dan non migas pada September 2020 sebesar USD731,66 juta.
“Secara tren, tentunya kita sudah melihat di sini bahwa total ekspor migas dan non migas yang besarnya US$1 miliar lebih itu sudah cukup jauh dibandingkan dengan ekspor pada bulan September 2020 maupun September 2019. Apalagi, kalau kita memperhatikan untuk ekspor non migas terlihat bahwa perbedaan atau gap antara ekspor pada bulan September 2021 ini semakin melebarkan dibandingkan dengan yang dicapai pada bulan September 2020 dan tahun 2019,” kata Sentot.
Lebih lanjut Sentot menjelaskan, peningkatan permintaan ekspor terbesar produk asal Jateng ke negara tujuan Tiongkok sebesar USD22,47 juta dan disusul Jepang sebesar USD22,29 juta serta Amerika Serikat sebesar USD20,47 juta.
“Pasar terbesar dari pedagangan luar negeri Jawa Tengah masih ke Amerika Serikat, kemudian disusul Jepang dan Tiongkok serta Uni Eropa,” pungkasnya. (Bud)